Friday, December 19, 2014

Tugas Pakan Hijauan Ternak

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Di Indonesia pada umumnya hijauan makanan ternak diperoleh dari berbagai sumber antara lain dari hasil panen sendiri, tepi-tepi jalan, pinggir-pinggir jalan, pematang sawah, tepi hutan, lapangan-lapangan tanah kuburan, perkebunan, sisa hasil pertanian dan lain sebagainya sehingga kontinuitas produksi, kuantitas dan kualitasnya tidak terjamin sebagai makanan ternak.
Hijauan merupakan sumber bahan pakan ternak yang utama dan sangat besar peranannya bagi ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba) baik untuk hidup pokok, pertumbuhan produksi (daging dan susu) maupun untuk reproduksi.
Lahan merupakan sumber daya alam yang mempunyai fungsi beragam, antara lain sebagai medium tumbuh tanaman untuk penyediaan bahan pangan, cadangan air, rekreasi, permukiman dan bangunan lain. Lahan kering merupakan lahan yang kualitas rendah. Kualitas lahan dapat ditingkatkan dengan sistem pertanian secara terpadu agar terbentuk siklus hara dan struktur lebih stabil. Salah satu teknik pertanian terpadu yang dapat diterapkan adalah dengan cara mengintegrasikan berbagai jenis tanaman.

            Dalam usaha peternakan kita tidak bisa terlepas dari permasalahan ketersediaan Hijauan Pakan Ternak (HPT) yang berkelanjutan, terutama disaat musim kemarau tiba yang merupakan salah satu musim kesulitan dalam ketersediaan pakan ternak. Ketersediaan Hijauan Pakan Ternak (HPT) sebagai pakan ternak merupakan salah satu faktor yang menentukan baik buruknya perkembangan ternak ruminansia khususnya ternak sapi bali yang ada di daerah kami, karena pakan merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi usaha peternakan dan berpengaruh langsung terhadap produksi, produktivitas dan kesehatan ternak itu sendiri.






1.2    Rumusan Masalah 
1.      Apa yang dimaksud dengan bahan pakan ?
2.      Bagaimana karakteristik hijauan pakan ternak ?
3.      Bagaimana pengembangan kawasan  hijauan pakan ternak  dilahan yang kering ?

1.3  Tujuan dan Manfaat
            Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui cara pengembangan kawasan hijauan pakan ternak dilahan yang kering dan mengetahui karakteristik hijauan pakan.
            Adapun manfaat dalam pembuatan makalah ini yaitu dapat menambah wawasan bagi Maha siswa tentang pengembangan kawasan hijauan pakan ternak di lahan yang kering.















\


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahan Pakan
            Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya. Bahan pakan terdiri dari 2 kelompok, yaitu bahan pakan asal tanaman dan asal non tanaman (ternak atau ikan). Berdasarkan sifat fisik dan kimianya dibedakan menjadi : Hijauan kering, jerami, tanaman padangan rumput, silage dan haylage; hijauan segar; sumber energi; sumber protein; suplemen vitamin, mineral; aditif dan non aditif. Kualitas suatu bahan pakan ditentukan oleh kandungan zat nutrien atau komposisi kimianya, serta tinggi rendahnya zat anti-nutrisi yang terkandung di dalam bahan pakan.
2.2  Karakteristik Hijauan Pakan Ternak
Setiap jenis hijauan memiliki karakteristik yang berbeda. Dimulai dari perakaran, batang, helai daun, bunga, biji dan tipe pertumbuhan dari masing-masing hijauan memiliki ciri dan morfologi yang khas mencakup bentuk, warna dan bau. Berikut adalah beberapa contoh hijauan dengan karakteristiknya.
1.    Rumput Benggala (Panicum maximum)
Tanaman ini berumur panjang, tumbuh tegak membentuk rumpun seperti padi. Tinggi bisa mencapai 0.5-2 meter. Sistem perakarannya dalam dan menyebar luas. Tahan terhadap musim kering. Tekstur daun halus dan berwarna hijau tua. Umumnya tahan terhadap lindungan sehingga memungkinkan untuk ditanam di antara pohon-pohon perkebunan. Dapat tumbuh pada tempat dengan ketinggian sampai 1.950 m dpl dan curah hujan 1000-2000 mm/tahun. Pembiakan jenis rumput ini bisa dengan biji atau sobekan rumpun. Kebutuhan biji untuk penanaman berkisar 4-11 kg/ha tergantung jarak tanam yang digunakan. Beberapa varietas dan kultivar yang dikenal adalah varietas Trichoglume, cv Sabi, cv Gatton, cv Hamil, dan lain-lainnya.
2.    Rumput Meksiko (Euchlaena mexicana)
Jenis rumput ini berasal dari negara Meksiko (Amerika tengah). Bentuk daun tanaman ini seperti daun jagung, bertekstur halus dengan warna hijau tua. Tanaman ini termasuk berumur pendek (annual), tumbuh tegak mencapai tinggi sampai 2.5 m. Tanaman ini bisa tumbuh baik pada tempat yang memiliki tanah berstruktur sedang atau berat dengan ketinggian sampai 1.200 m dpl dan curah hujan 2.000 m/tahun. Biasanya tanaman ini diperbanyak dengan sobekan rumpun (pols).
3.    Rumput Setaria (Setaria sphacelata)

Tanaman ini berumur panjang, tumbuh tegak mencapai tinggi 2 m dan membentuk rumpun. Daun tanaman ini cukup halus dan berwarna hijau kelabu. Jenis rumput ini dapat tumbuh baik pada tanah berstruktur ringan, sedang dan berat dengan ketinggian tempat 200-3.000 m dpl dan curah hujan > 1.000 m dpl. Tanaman ini cukup responsif terhadap pemupukan N. Biasanya lebih mudah diperbanyak dengan sobekan rumpun (pols).
4.    Rumput Signal atau BD (Brachiaria decumbens)
Ciri dari tanaman tahunan ini adalah sebagai rumput gembalaan yang tumbuh menjalar dengan stolon membentuk hamparan lebat yang tingginya sekitar 30-45 cm, memiliki daun kaku dan pendek dengan ujung daun yang runcing, mudah berbunga dan bunga berbentuk seperti bendera. Jenis rumput ini tumbuh baik pada kondisi curah hujan 1000-1500 mm/tahun dan merupakan jenis rumput penggembalaan terbaik di Kongo.
5.    Rumput Brachiaria humidicola
Merupakan rumput penggembalaan yang memiliki daun memanjang dan bertekstur halus dengan warna hijau agak mengkilap dan kaku. Tumbuh menghampar dan berkembang dengan stolon.  Jenis rumput ini tumbuh baik pada ketinggian 600 m dpl dengan curah hujan 2.500 mm/tahun.  Tanaman ini dibiakkan dengan sobekan rumpun (pols) dan bisa tumbuh baik dengan sentro.
6.    Gamal (Gliricidia sepium)
Tanaman gamal/cebreng adalah salah satu hijauan sumber protein, sebagai tanaman pagar, cadangan pada musim kemarau dan penyubur tanah.  Tanaman ini memiliki ciri sebagai tanaman berkayu, bentuk daun majemuk bersirip genap dan helaian daun berbentuk alips dengan ujung runcing, warna daun hijau keperakan dan bunga berbentuk kupu-kupu kecil dalam kumpulan dengan warna merah muda, di tengah bendera dan mahkota bunga berwarna kuning. Tahan terhadap kekeringan dan dapat tumbuh pada tempat yang memiliki tanah kurang subur dengan ketinggian tempat 0-1.300 m dpl dan curah hujan 650-3.500 mm/tahun. Biasanya diperbanyak dengan stek batang. Daunnya cukup disukai oleh ternak sebagai sumber protein.
7.        Lamtoro (Leucaena leucocephala)
Tanaman legum berkayu yang berumur panjang ini tingginya bisa mencapai 10 m. Berasal dari Amerika tengah (Meksiko) dan Amerika Selatan. Berakar dalam, daun menyirip ganda, anak daun ellips agak oval dan kecil. Warna daun hijau tua agak kelabu. Tumbuh baik pada tanah sedang sampai berat dengan ketinggian tempat 700-1.200 m dpl dan curah hujan berkisar 700-1.650 mm/tahun. Jenis legum ini bisa dijadikan sebagai sumber protein bagi ternak.
8.        Kaliandra (Calliandra chalotyrsus)
Tanaman berkayu yang banyak hidup di hutan-hutan sebagai tanaman serapan air. Dapat dikembangkan dengan biji.  Tanaman ini memiliki daun majemuk dengan warna batang merah. Jenis legum ini memiliki bunga dengan warna merah menyala. Daunnya sangat disukai oleh kambing dan domba.
9.        Sentro (Centrosema pubescens)
Tanaman legum yang berumur panjang.  Batang-batangnya tumbuh menjalar dan bagian ujungnya melilit. Jenis legum ini memiliki bunga besar berwarna ungu dan berdaun 3 buah berbentuk oval pada setiap tangkai. Tumbuh pada tanah berstruktur ringan sampai sedang dengan ketinggian tempat 0-1.000 m dpl dan curah hujan 1.300 mm/tahun. Tanaman ini cukup tahan terhadap tanah asam dan kekeringan. Mudah ditanam dengan biji dan kebutuhan biji untuk penanaman berkisar 4-6 Kg/ha. Tanaman ini dapat ditumpang sarikan dengan rumput Benggala atau Brachiaria.
10.    Kacang Asu (Calopogonium mucunoides)
Tanaman ini tumbuh menjalar dan bisa memanjang sampai 30-50 cm. Tanaman ini beradaptasi pada tanah yang basah dan tidak tahan terhadap kekeringan. Batang dan daun yang muda berbulu, berwarna coklat keemasan. Bentuk daun bulat dan berkelompok 3 dalam satu tangkai. Bunganya kecil berwarna ungu. Jenis legum ini kurang disukai oleh ternak karena daun dan batangnya berbulu. Biasa ditanam dengan biji dengan kebutuhan 6-9 Kg/ha. Dapat ditanam dengan rumput Rhodes dan Brachiaria.
11.    Kacang Ruji (Pueraria phaseoloides)
Tanaman ini berasal dari India timur yang sudah tersebar di daerah-daerah tropis. Merupakan tanaman tahunan yang tumbuh menjalar dengan stolon membentuk hamparan dengan panjang mencapai 60-75 cm. Sangat baik untuk dipergunakan sebagai penutup tanah. Tidak tahan terhadap penggembalaan berat. Tanaman ini memiliki perakaran yang dalam (1-6 m). Bentuk daun tanaman ini lebar, bulat dan meruncing di bagian ujungnya. Daun-daun yang masih muda tertutup bulu yang berwarna coklat. Setiap 3 helai daun berkelompok dalam satu tangkai. Bunga tanaman ini berwarna ungu kebiruan. Jenis legum ini tidak tahan terhadap penggembalaan berat. Tanaman ini tahan terhadap tempat teduh dan dapat tumbuh pada tanah dengan struktur ringan sampai berat dengan ketinggian tempat berkisar 0-1.000 m dpl dan curah hujan 1.270 mm/tahun. Dapat diperbanyak dengan stek dari batang yang sudah tua dengan panjang minimal terdiri 3 buku/stek. Selain dengan stek, tanaman ini dapat diperbanyak dengan biji dengan kebutuhan 3-4 Kg/ha. Legum ini sangat disenangi oleh ternak.
12.    Stylo (Stylosanthes guyanensis)
Tanaman ini berasal dari Amerika tengah dan selatan. Merupakan tanaman tahunan yang tumbuh tegak membentuk semak dengan ketinggian 100-150 cm dan cenderung berkayu. Tanaman ini memiliki batang yang kasar dan daun yang berkelompok dimana dalam setiap tangkai terdapat 3 helai daun. Perakaran jenis legum ini sangat dalam.  Tanaman ini toleran terhadap tanah kurang subur. Selain itu legum ini juga tahan terhadap daerah kering atau basah tetapi tidak tahan terhadap naungan. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 0-1.000 m dpl dengan curah hujan > 850 mm/tahun. Untuk perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan biji atau stek.
13.    Ubi Kayu (Manihot esculenta)
Jenis tanaman yang memiliki umbi yang cukup disukai oleh ternak. Memiliki daun yang bersekat 5-6 bagian memanjang berwarna hijau tua kelabu dengan tulang daun yang terlihat jelas. Batang tanaman ini terdiri dari buku-buku dengan bagian dalam berwarna putih dan beronggga. Daun dan umbinya sangat disukai oleh kambing dan domba. Daunnya mengandung sianida yang dalam jumlah banyak bisa menjadi racun bagi ternak. Untuk mengurangi kadar sianida dalam daun bisa dengan cara melayukan daun sebelum diberikan kepada ternak.
Pengembangan Kawasan  Hijauan Pakan Ternak  Dilahan Yang Kering
Dari uraian diatas maka kami mengembangkan sebuah kawasan Hijauan Pakan Ternak (HPT) secara swadaya untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak sepanjang musim dengan memanfaatkan lahan tegalan/lahan kritis yang selama ini belum termanfaatkan, disamping sumber-sumber pakan ternak yang berasal dari limbah pertanian, dengan tujuan ketersediaan Hijauan Pakan ternak yang berkwalitas dan kwantitas yang memadai sepanjang musim.
           Konsep yang dipakai adalah memenuhi 3 (tiga) Strata, yang mana STRATA I untuk memenuhi kebutuhan pakan disaat musim hujan, STRATA II untuk memenuhi kebutuhan pakan disaat awal musim kering dan STRATA III untuk memenuhi kebutuhan pakan disaat musim kering dan sulit pakan.
Ø  Strategi 1
                   STRATEGI I  untuk memenuhi kebutuhan pakan disaat musim hujan, maka kami akan menanam beragam rumput yang sesuai dengan potensi wilayah yakni di lahan kering dengan menanam.

1. Rumput Raja (King Grass) dan Rumput Gajah

Rumput Raja (King Grass) Rumput raja adalah jenis rumput baru yang belum banyak dikenal, yang merupakan hasil persilangan antara pennisetum purpereum (rumput gajah) dengan pennisetum tydoides, rumput ini mudah ditanam, dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi, menyukai tanah subur dan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Produksi rumput ini jauh lebih tinggi dibandingkan rumput lainnya. Penanaman rumput gajah dapat dilakukan dengan stek maupun sobekan rumput stek terlebih dahulu dipotong-potong sepanjang 25-30 cm atau paling sedikit terdiri dari dua mata. Sedangkan bila menggunakan sobekan rumpun anak dipilih rumpun muda yang tingginya 20-25 cm. Kebutuhan bibit per hektar dengan jarak tanam 1 x 1 m adalah sebanyak 10.000 stek atau rumpun. Waktu tanam yang baik adalah pada awal sampai pertengahan musim hujan, sehingga pada musim kemarau nanti akan tanaman sudah dalam dan cukup kuat.
Pada penanaman dengan stek harus diperhatikan. Mata tunas jangan sampai terbalik karena akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Stek dapat langsung ditancapkan setengahnya ke dalam tanah dengan tegak lurus atau miring serta jarak tanam 1 x 1 m. Untuk penanaman dengan sobekan rumpun, terlebih dahulu dibuat lobang sedalam 20 cm. Pada tanah miring tanah tidak perlu diolah, cukup dibuat lubang-lubang menurut kontur tanahnya sedemikian rupa sehingga sekaligus dapat berfungsi ganda sebagai penahan erosi. Jarak tanam dalam baris untuk tanah miring dianjurkan 50 cm dan jarak antar baris adalah 1 meter. Pemupukan pertama dilakukan pada waktu pengolahan (perataan) tanah yaitu dengan menggunakan 10 ton pupuk kandang/ha, 50 kg kcl dan 50 kg sp36/ha.
Pemupukan selanjutnya dilakukan setelah tiga kali pemotongan dengan dosis yang sama. Tanaman rumput raja memerlukan pemeliharaan yang teratur untuk memperoleh hasil yang tinggi dan pertumbuhan yang cepat. Untuk itu perlu dilakukan penyiangan terhadap gulma agar tidak terjadi persaingan. Pada waktu penyiangan perlu diadakan penggemburan tanah dan pembumbunan disekitar rumpun tanaman.
Pemotongan pertama dapat dilakukan pada umur tanaman 2-3 bulan sebagai potong paksa, ini bertujuan untuk menyamakan pertumbuhan dan merangsang pertumbuhan jumlah anakan. Pemotongan berikutnya dilakukan sekali setiap 6 minggu, kecuali pada waktu musim kemarau waktu potong sebaiknya diperpanjang. Tinggi pemotongan 10-15 cm dari permukaan tanah. Kebutuhan ternak sapi akan hujauan segar menurut perkiraan aksar yaitu 10% dari berat badan per hari per ekor. Apabila berat seekor sapi perah 600 kg, maka kebutuhan hijauan per hari adalah 60 kg, jadi kebutuhan akan hijauan per tahun 365 x 80 kg = 21,9 ton.
2. Rumput Setaria (Setaria Sphacelata)

Rumput Setaria (Setaria Sphacelata) atau dikenal dengan nama Rumput lampung atau Golden Timothy merupakan jenis rumput yang berasal dari Afrika, Fungsi tanaman Rumput Setaria (Setaria Sphacelata) adalah sebagai Penutup tanah, Rumpu lapangan, padang penggembalaan.
Gambaran umum dari Rumput Setaria (Setaria Sphacelata) adalah :
- Tumbuh tegak membentuk rumput
- Tinggi tanaman dapat mencapai 2 m
- Daun lunak, lebar agak berbulu pada permukaan atasnya terutama dekat batang
- Pangkal batang berwarna kemerah-merahan
- Bunga bersusun dalam tandan warna coklat keemasan
- Sangat disukai ternak
- Sangat responsif terhadap pemupukan nitrogen
- Tanah kering
- Baik tumbuh di dataran tinggi (0-2.000 m atau lebih)

Persyaratan tumbuh Rumput Setaria (Setaria Sphacelata) adalah :
- Tinggi tempat 200-300 m dari permukaan laut
- Struktur tanah sedang sampai berat
- Curah hujan tahunan tidak kurang dari 760 mm




Ø  Strategi  II
STRATA II  untuk memenuhi kebutuhan pakan disaat awal musim kering, dimana rumput sudah tidak bisa lagi berproduksi secara maksimal, maka akan ditanam beberapa jenis tanaman leguminosa yang merambat
1.    Stylo (Stylosanthes guinensis)


Stylo (Stylosanthes guinensis) merupakan tanaman berumpun yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, tanaman ini memiliki fungsi sebagai : penutup tanaman, sebagai hijauan potongan, sebagai tanaman untuk padang penggembalaan yang bisa tumpangsari dengan palawija.

Ø  Strategi III

STRATEGI III untuk memenuhi kebutuhan pakan disaat musim kering dan sulit pakan, dengan memanfaatkan tanaman pepohonan yang mampu bertahan pada musim kering sebagai pakan ternak.
1. Lamtoro (Leucaena leucocephala)

Lamtoro (Leucaena leucocephala) termasuk jenis pohon legum yang bersifat perennial dengan perakaranyang dalam. Dapat tumbuh dengan baik pada daerah kering Pertumbuhannya relatif cepat, tahan terhadap pemangkasan yang berulang”.
            Manfaat Lamtoro Daun, ranting muda, bunga, buah, bahkan bijinya merupakan bahan baku pakan ternak yang bermutu tinggi. Tanaman ini juga sering digunakan sebagai tanaman pelindung, pagar hidup dan kayunya sangat baik serta potensial sebagai sumber kayu bangunan. Tanda dan sifat lamtoro berdaun dan berbiji banyak, berbiji polong, bunga bulat, tumbuh tinggi, cepat dipanen dan menyuburkan tanah.
 Pemotongan/pemanenan pada tahun pertama dilakukan setelah tanaman berumur 6 bulan. Panen berikutnya 2-3 bulan sekali. Banyaknya daun lamtoro yang dihasilkan tergantung pada umur tanaman, kesuburan tanah, dan iklim Panen biji diperoleh setelah tananman berumur satutahun. Pemangkasan daun jangan sampai lebih rendah dari satu meterdi atas permukaan tanah. Daun dan bijinya lamtoro dapat diberikan pada ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, domba dan kambing baik secara segar maupun dikeringkan.

2. Turi ( Sesbania Grandiflora )

Daun turi merupakan hijauan makanan ternak yang kaya akan kandungan protein kasar. Komposisi zat gizi daun turi terdiri atas; protein kasar 27,3%, energi kasar 4.825 kkal/kg, SDN 24,4%, lignin 2,7%, abu 7,5%, Ca 1,5% dan P 0,4%.
            Salah satu kendala penggunaan daun turi sebagai pakan ternak adalah rendahnya produksi biomass dan tidak tahan terhadap pemangkasan. produksi daun turi pada musim kemarau (1,7 kg/pohon/3-4 bulan) dan musim hujan (4,1 kg/pohon/2-3 bulan). Akan tetapi, turi relatif tahan terhadap kekeringan sehingga sangat bermanfaat sebagai sumber pakan kambing pada musim kemarau. Pada musim kemarau, dimana rumput sangat sulit didapatkan, turi masih tumbuh subur dan berproduksi dengan baik. Pemetikan daun turi tidak dilakukan secara total, namun dipetik sebagian besar daunnya dan menyisakan daun pada pucuknya agar pohon turi tidak mati.
Turi seperti halnya gliricidia dapat dibudidayakan melalui biji dan ada juga jenis turi yang dapat dibudidayakan dari stek batangnya. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaannya, daun turi sebaiknya diberikan pada saat kebutuhan zat-zat makanan meningkat secara drastis, terutama pada akhir kebuntingan, awal laktasi dan Sampai pada masa pertumbuhan. 

3. Gamal  ( Gliricidia Maculate ) 

Gamal merupakan adalah jenis tanaman yang sangat mudah untuk dikembang biakan. Jika ingin menanam gamal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.  Yang pertama adalah memilih lahan yang cocok untuk tanaman ini. Gamal memang merupakan salah satu tanaman yang multi guna. Khusus sebagai pakan ternak hewan ruminansia terutama sapi, Gamal adalah kombinasi dan partner yang baik bagi rumput gajah (Pennisetum purpureum). Penanaman dapat dilakukan secara berselang seling baris dengan rumput Gajah dengan metoda alley cropping atau ditanam memanjang sebagai pagar hidup. Dengan cara ini manfaat yang diperoleh dapat berlipat ganda. Selain pupuk hijau, penahan angin juga sebagai bank protein bagi ternak ruminansia. Keunggulan lain dari gamal adalah kemampuan adaptasi yang sangat luas terhadap berbagai kondisi tanah dan klimat, mudah ditanam, dan mampu memproduksi biomasa yang cukup besar, selaras dengan kandungan nutrisi dan protein yang sangat tinggi.
Sedangkan kandungan racun dan zat anti nutrisi terutama bagi ternak monogastrik, walaupun perlu diwaspadai, merupakan kendala kecil bagi pemanfaatan gamal dibandingkan dengan manfaat yang bisa diperoleh. Apalagi dengan penanganan yang tepat (pelayuan/wilting) dan manajemen pakan yang baik, masalah ini dapat di minimalisir. Pun demikian kami tidak menyarankan untuk memberikan gamal pada ternak selain ruminansia.
Gamal juga merupakan tanaman yang tidak rewel dan relatif aman dari serangan hama. Ada literatur yang menyebutkan OPT berupa kutu kecil, aphid dan beberapa jenis serangga namun kerusakan yang ditimbulkannya tidak signifikan dan secara umum dapat diabaikan. Pemberian daun gamal (gliricidia) segar pada ternak ruminansia. dapat meningkatkan pertambahan bobot badan, penampilan, reproduksi dan produksi. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman leguminosa pohon tropis yang multi fungsi baik sebagai kayu bakar, tanaman pagar, pakan ternak dan pencegah erosi.
Sebagai pakan ternak ruminansia hijauan, gamal memiliki nilai gizi yang cukup baik yaitu 22,1% bahan kering, 23,5% protein dan 4200 Kcal/kg energi. Untuk mengurangi kadar kumarin yang menyebabkan aroma daun gamal tidak sedap, kadar kumarinnya bisa diturunkan melalui perlakuan pengeringan dengan sinar matahari antara 30-90 menit. Semakin lama waktu penjemuran, semakin banyak kumarin yang hilang. Proses pelayuan pada suhu kamar selama 24 jam dapat menghilangkan kadar kumarin sampai 77%.
Walaupun sangat bermanfaat bagi ternak, tingkat racun dalam Gamal juga sudah dikenal sejak lama.). Di beberapa daerah pesisir Jawa Barat juga ditemukan penggunaan kulit batang dan biji Gamal sebagai campuran bahan pembuat racun ikan.



BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
1)      Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya.
2)      pengembangan kawasan  hijauan pakan ternak  dilahan yang kering dilakukan dengan 3 (tiga) Strata, yang mana STRATA I untuk memenuhi kebutuhan pakan disaat musim hujan, STRATA II untuk memenuhi kebutuhan pakan disaat awal musim kering dan STRATA III untuk memenuhi kebutuhan pakan disaat musim kering dan sulit pakan.
3.2  Saran
Saran yang dapat saya ajukan dalam makalah ini yaitu agar dalam proses kesuburan tanah kita dapat memberikan pupuk organik atau an organik, agar tanah tersebut dapat subur dan dapat di tanam hijauan pakan ternak.


















DAFTAR PUSTAKA
Kelompok Tani Ternak Pucak, 2012. Kebun HMT Dilahan Kering.                                   
file:///E://makalah%20tentang%20ilmu%20tanaman%20pakan/KELOMPOK%20TANI%20TERNAK%20PUCAK%20MANIK%20%20Kebun%20HMT%20di%20Lahan%20Kering.htm. di  akses pada Rabu 13 November 2014 Jam 14.00.

Shaiful Shodiq, 2012. Mengenal Pakan HijauanTernak .
http:// Mengenal Pakan Hijauan Ternak. blogspot.Shaiful Shodiq /2012/29/11.html.di akses pada hari Rabu 13 November  2014 Jam 14.00.

Sidik Elham, 2010. Hijauan Makanan Ternak (HMT).
http://Kompasiana,2011 .blogspot.com/2010/4/7. Hijauan Makanan Ternak (HMT). html.di  akses pada Rabu 13 November 2014 Jam 14.00.


1 comment:

  1. judi sabung ayam
    Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya

    ReplyDelete