Friday, January 25, 2013

Rangkuman : BAB IX SUPERVISI PENDIDIKAN

A.    Pengertian, Fungsi dan Peran
1.      Pengertian supervisi
Berbagai buku mendefinisikan berbeda satu sama lain. Daresh (1989), misalnya mendefinisikan superfisi sebagai suatu proses mengawasi kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan organisasi.
Lucio dan McNeil (1978) mendefinisikan tugas supervisi sebagai berikut:
a.       Tugas perencanaan
b.      Tugas administrasi
c.       Partisipasi secara langsung dalam pengembangan kurikulum, yaitu dalam kegiatan merumuskan tujuan, membuat penuntun dan memilih isi pengalaman belajar.
d.      Melaksanakan demonstrasi mengajar untuk Guru-Guru
e.       Melaksanakan penelitian.
2.      Fungsi dan peran supervisi
Ada dua jenis supervisi dilihat dari peranannya, yaitu supervisi traktif (yang hanya berusaha melakukan perubahan kecil karena menjaga kontinuitas) dan supervisi dinamik (yang diarahkan untuk mengubah secara lebih intensif praktek-praktek pengajaran tertentu).

B.     Pelaksanaan supervisi
Dalam usah mempertinggi efisiensi dan efektivitas proses pelaksanaan supervisi pendidikan, kegiatan supervisi tersebut harus dilandaskan oleh hal-hal berikut:
a.       Filsafat pancasila
b.      Pendekatan ilmiah]
c.       Keberhasilan supervisi harus dinilai dari sejauh mana kegiatan tersebut menunjang prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar.
d.      Supervisi harus dapat menjamin kontinuitas perbaikan dan perubahan program pengajaran
e.       Supervisi bertujuan mengembangkan keadaan yang favorable untuk terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.
C.     Teknik supervisi
1.      Pendekatan Humanistik.
Pendekatan humanistik timbul dari keyakinan bahwa guru tidak diperlakukan sebagai alat semata-mata untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar.
2.      Pendekatan Kompetensi
Pendekatan kompetensi didasarkan atas asumsi bahwa tujuan supervisi adalah membentuk kompetensi minimal yang harus dikuasai guru. Guru yang tidak mampu memenuhi kompetensi itu dianggap tidak akan produktif.
3.      Pendekatan klinis
a.       Pengertian supervisi klinis
Supervisi klinis adalah suatu proses tatap muka antar supervisor dengan guru, membicarakan hal mengajar dan yang ada hubungannya dengan itu.
Ada sembilan karakteristik supervisi klinis:
1)      Merupakan teknologi dalam perbaikan pengajaran
2)      Merupakan intervensi secara sengaja kedalam proses pengajaran
3)      Berorientasi kepada tujuan
4)      Mengandung pengertian hubungan kerja guru dan supervisor
5)      Memerlukan saling kepercayaan yang dicerminkan dalam pengertian dukungan dan komitmen untuk berkembang
6)      Suatu usaha yang sistematik
7)      Menciptakan ketegangan yang kreatif
8)      Mengasumsikan bahwa supervisor mengetahui lebih banyak dibandingkan dengan guru
9)      Memerlukan latihan untuk supervisor
4.      Pendekatan profesional
Asumsi dasar pendekatan ini adalah bahwa karena tugas utama profesi guru adalah mengajar maka sarana supervisi juga harus mengarahkan kepada hal-hal yang menyangkut tugas mengajar itu dan bukan tugas guru yang sifatnya administrasi.
5.      Peranan guru dalam supervisi
Guru hendaknya secara aktif memberikan masukan kepada supervisor tentang masalah yang dihadapi dalam mengajar. Seperti halnya pasien kepada dokternya, guru harus berterus terang tentang masalah yang dihadapinya, sehingga dapat dicari cara pemecahan yang tepat.


No comments:

Post a Comment