Wednesday, July 4, 2012

MEMBACA KRITIS


            Pada abad informasi dan komunikasi yang serba ini kaum intelektual dituntut untuk bisa membaca kritis.karenakaum Intelektual diharapkan untuk dapat mengikuti perkembangan zaman ,dengan menambah wawasan,dan mengembangkn ilmu pengetahuan dengan membaca buku,karena buku merupakn jendela ilmu pengetahuan dunia,hanya orang yang senang membaca yang dapat mengetahui banyak informasi.semakin banyak membaca semakin banyak pula informasi yang kita peroleh.
            Akan tetapi,tidak semua informasi yang anda baca itu benar adanya,karena itu,informasi yang ada dibuku itu,jangan diterima begitu saja,anda perlu mengkritisnya,karena buku merupakan karya segelintir orang yang memiliki keterbatasan dan tidak menutup kemungkinan informasi yang ada dibuku itu muangkin ada kesalahan,kekeliruan atau bahkan  tidak lengkap. Dan jika informasi yang anda dapat salah maka akan sulit mengembangkan pengetahuan anda dalam kehidupan sehari-hari.olehnya itu anda sangat dituntut untuk bias membaca kritis agar tidak terjadi kesalahan dalam menerima infomasi. 

            Keterampilan membaca kabanyakan orang Indonesia sangat rendah,termasuk didalamnya anak didik kita The Mainstreaming Good Practices in Basic Education (MGP-BE).telah melakukan performance assessment terhadap siswa SMP/MTS di 12 kabupaten dalam 6 provinsi.dan skor rata-rata yang diperoleh melalui kemampuan membaca hanya mencapai 58,7% saja,Hasil ini sangat memprihatinkan dunia pendidikan Indonesia.
            Menurut Ahmad  Slamet,membaca kritis merupakan strategi membaca yang bertujuan untukmemahami isi bacaan berdasarkan penilayan yang rasional keterlibatan yang lebih mendalam dengan pikiran penulis yang merupakan analisis yang dapat diandalkan.Coba perhatikan bacaan berikut ini!
            “Menurut suatu penelitian di Universitas Camridge aturan huruf dalam kata tidak penting cukup huruf pertama dan terakhir”.
            Tentunya anda dapat membaca bacaan diatas dengan cukup mudah,bukan? Akan tetapi bagaimana dengan bacaan berikut ini.
“Memangagaksulitmembacatulisaninikarenatandapetikdankomadanjugapastilamakelamaanandapastijaditerbiasawalaupun”
            Bacaan kedua ini memang agak sulit daripada bacaan pertama karena tanpa tanda baca dan koma,pada akhirnya anda bias membacanya juga,setelah anda membaca dua bacaan diatas,mungkin dalam diri anda timbul pertanyaan “mengpa penulis menulis seperti itu?Apa maksdnya?dan sebagainya.Jika itu terjadi pada diri anda berarti anda telah bersikap krtis terhadap bacaan dan penulisnya.
            Membaca kritis ini,tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang,hanya orang-orang tertentulah yang bias melakukannya,karenamembaca kritis merupakan kegiatan membaca paling tinggi dna tidak dapat dilakukan dengn otak kosong.Oleh karena itu Ahmad Slamet mengemukakan 4 persyaratan untuk bias membaca kritis .Pertama:Memiliki pengetahuan tentang bidng ilmu yang disajikan dalam bahan bacaan,sikap bertnya dan sikap menilai yang tidak tergesa-gesa,penerapan berbagai metode analisis yang logis atau penelitian ilmiah,dan yang terakhirtindakan yang diambil berdasarkan analisis atau pemikiran tersebut.
            Setelah anda mengetahui 4 persyaratan uatama dalam membaca kritis anda jaga harus mengetahui 5 langkah. Yang dapat dilakukan apabila mau membaca kritis adalah :
1.      Memahami isi bacaan secara cepat dengan menganalisis pokok pikiran setiap paragraph
2.      Menangkapa makna pesan yang terkandung dalam bacaan
3.      Menyakini atau menyakal kebenaran isi bacaan
4.      Sangat mungkin informasi yang diperoleh benar adanya akan tetapi kurang lengkap
      5.Salah satu yang dapat dilakukann untuk mencari kelengkapan informasi adalah dengan              melacak sumber asalnya
  Membaca kritis ini bertujuan untuk mengevaluasi ,menilai,menelaah,memahami dan mengkritisi informasi yang kita baca apakah benar adanya atau tidak.atau menilai buku yang kita baca itu bermafaat atau tidak


Membaca Lanjut oleh
Maliana
A1D110061

1 comment:

  1. mntap gan
    mampir juga yah
    http://belajardii.blogspot.com

    ReplyDelete