I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Di bumi ini terdapat lebih dari satu juta spesies hewan
yang telah terindentifikasi. Hewan-hewan tersebut mempunyai banyak persamaan
atau perbedaan, baik dalam bentuk, ukuran maupun hubungan-hubungannya
berdasarkan filogenetiknya.
Untuk memudahkan cara pengenalan, mempelajari dan untuk
berkomunikasi tentang berbagai jenis hewan tersebut, maka perlu adanya suatu
sistematika yang dapat menggolongkan hewan
tersebut.
Dengan semakin meningkatnya aktivitas penduduk didaratan
dewasa ini, maka lautan merupakan sasaran dalam penggalian sumber daya alam
untuk mengetahui kebutuhan yang terus meningkat dimasa-masa
mendatang. Salah
satu sumber daya perikanan khususnya perairan yang perlu diperhatikan
kelestarian dan pemanfaatannya adalah ekosistem phylum coelenterata.
Colenterata berasal dari kata ceolos (rongga) dan
anterior (usus). Oleh karena itu, Coelenterata disebut hewan berongga karna
mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang disebut gastrovaskuler
yang berfungsi sebagai usus. Coelnterata banyak terdapat di laut dalam maupun
laut dangkal.
Hewan-hewan dalam filum ini ummnya berukuran besar
sehingga mudah terlihat oleh orang-orang yang berjalan di pantai dan para
pencinta alam pantai yang ingin mempelajari hewan-hewan dari kelompok ini.
Beragamnya filum dan kelas yang diamati dalam praktikum
ini, seta untuk memudahkan kita dalam mengetahui perbedaan mendasar mengenai
morfologi dan anatomi masing-masing filum maka perlu dilakukan praktikum ini.
1.2.
Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari
praktikum ini yaitu :
1.
Untuk mengetahui phylum
coelenterata serta morfologi dan anatominay.
2.
Untuk mengetahui, mengamati,
dan mengklasifiakasikan phylum coelenterata khususnya kelas hydrozoa, kelas
hydrozoa, kelas scypozoa, dan kelas anthozoa.
Kegunaan dari praktikum ini yaitu agar kita lebih
mendalam lagi mengenal phylum ini dan membantu kita dalam mempelajari setiap
spesies dari phylum Coelenterata.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Klasifikasi
Menurut Suwignyo (1989), klasifikasi phylum Coelenterata
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Kelas : Hydrozoa
Ordo : Hydroida
Milleporina
Stylasterinna
Tracgylina
Siphonopora
Condrophora
Actinulida
Genus : Obelia
Mikropora
Stylantheca
Porpita
Octohydra
Craspedacusta
Physalia
Spesies : Obelia sp.
Mikropora sp.
Stylantheca sp.
Porpita sp.
Ochtohydra sp.
Craspedacusta sp.
Physalia sp.
Kingdom : Scyphozoa
Ordo : Straumedusae
Coronate
Semaeostomeae
Rhizostomeae
Genus : Periphylla
Aurelia
Cassiopeia
Spesies : Periphylla
sp.
Aurelia sp.
Cassiopeia sp.
Kelas : Anthozoa
Ordo :
Actinaria
Scleractinia
Corralimorpharia
Zoanthidae
Forgonacea
Genus : Metridium
Fungia
Zoanthus
Grogonia
Telesto
Cerianthus
Spesies : Metridium sp.
Fungi sp.
Zoanthus sp.
Gorgonian sp.
Telesto sp.
Cerianthus sp.
2.2.Morfologi dan Anatomi
Bentuk tubuh ubur-ubur seperti mangkuk, hidupnya di laut
dalam, dan memiliki lapisan mesodlea yang tebal, bentuk mendusa sangat besar
dilengkapi dua macam tentakel. Tentakel
kecil mengililingi tepian mangkuk dan tentakel besar terdapat disekitar mulut
yang berjumlah 4 buah (Suwignyo, 1989).
Gambar 2. Anatomi Ubur-ubur (Aurelia
sp)
Anemon laut adalah hewan yang memiliki tentakel yang
memiliki alat serupa dengan tombak yang disebut dengan Nematocyst. Nematocyst
ini digunakan anemon laut untuk menangkap mangsa dan mengusir predator. Bentuk tubuh anemon laut seperti bunga dan
terbentuk dari gumpalan otot yang tebal.
Pada gumpalan otot terdapat “pedal
disc” yang berguna untuk
melekatkan diri. Sedangkan pada akhir
daerah oral gumpalan tersebut membentuk discus oralis yang memuat ratusan
tentakel pada bagian tengah terdapat mulut (Syamsuri, dkk., 2006).
Bentuk tubuh karang laut yaitu simetris radial. Polip karang mempunyai mulut yang terletak
dibagian atas dan juga berfungsi sebagai dubur, tentakel-tentakel yang
digunakan untuk menagkap mangsanya, serta tubuh polip. Tubuh polip terdiri dari tiga lapisan dari
luar kedalam tersusun sebagai berikut ectoderm, mesoglea, dan endoderm. Dalam lapisan endoderm, hidup simbio alga
bersel satu yang disebut zooxantellae yang dapat menghasilkan zat organik yang
melalui proses fotosintesis yang kemudian disekresikan sebagian kedalam
jaringan polip kapal karang sebagai pangan.
Makanan yang masuk dicerna oleh filament khusus mesenteri dan sisa
makanan dikeluarkan melalui mulut (Sumarman, 2004).
Gambar 3. Anatomi Karang (Coralium
sp)
2.3.Habitat dan Penyebaran
Terdapat sekitar 9.500 spesies, kebanyakan hidup di
laut, dan hanya 14 spesies
dari kelas anthozoa hidup di air tawar. Biasanya terdapat di perairan dangkal,
dan melekat pada substrat dan terumbu karang. Coelenterata hidup sejak periode
Cambrian sampai sekarang (Nontji, 1987).
Coelenterata tersebar di perairan dingin sampai perairan
tropik. Hampir semua hidup di laut (kecuali hydra air tawar dan beberapa lagi
yang tak dikenal). Coelenterata umumnya peka terhadap intensitas cahaya,
perubahan suhu, ransangan mekanik dan kimia serta grafitasi (Romimohtarto dan
Juwana, 2001).
2.4. Makanan dan Kebiasaan Makan
Pada jenis anthozoa, benang ditembakkan keluar akan
larut menjadi lebih pekat yang lengket, dan berguna untuk menempel dan
menangkap mangsa. Nematocyst pada coelenterata air tawar ada empat macam, yaitu
penggulung (volvent), penusuk (penetrant), dan dua macam perekat. Tipe
penggulung berukuran kecil, berfungsi untuk menggulung mangsa. Tipe penusuk
berukuran besar, berfungsi untuk menyuntikan racun ke dalam tubuh mangsa
(Nybakken, 1992).
Makanan spesies dari colenterata yang terdiri dari
mollusca, crustacea, ikan dan avertebrata lain, makanan atau mangsa ditangkap
oleh tentakel dengan bantuan nematokist yang dapat melumpuhkan mangsanya. Tetapi
ada pula beberapa obyek yang langsung
terpegang oleh mulut (Hadi dan Sumadiyo, 1992).
2.5. Reproduksi dan Daur Hidup
Coelenterata berkembang biak secara seksual dan
aseksual. Reproduksi aseksual terjadi pada stadium polyp, dan dilakukan dengan
jalan pertunasan (budding) serta pembelahan atau pencabikan telapak kaki.
Reproduksi seksual umumnya terjadi pada
stadium medusa. Sel telur atau sperma sebagian besar berasal dari sel
interstisial yang mengelompokkan sehingga membentuk ovari atau testis.
Beberapa scyphozoan pelagis seperti Atolla, dalam daur
hidupnya tidak memerlukan substrat. Anemom laut, menempel di substrat dan membentuk
tentakel, diikuti pertumbuhan sekat tambahan mengikuti pola bentuk yang dewasa
(Suwignyo, 2005).
Menurut Romimohtarto dan Juwana (2001), perkembangbiakan
dilakukan secara aseksual dengan pembentukan tunas dan pembelahan dan secara
seksual dengan menghasilkan telur dan spermatozoa. Perkembangan aseksual khas
terdapat pada kelompok coelenterata tertentu dan jarang atau tidak terjadi pada
kelompok yang lain.
2.6. Nilai Ekonomis
Beberapa jenis Coelenterata diperdagangkan sebagai “Ikan
Hias” untuk aquarium laut, bahkan beberapa jenis di ekspor ke Singapura, Eropa,
Amerika Serikat, dan Kanada. Di Jepang ubur-ubur asin antara lain Rhopilema
esculata dan Rhizoztomo serta Pelagia noetilucua. Ubur-ubur asin ini di makan
sebagai campuran asinan, salad, mie, acar, dan gulai serta sebagian teman minum
teh (Suwignyo, 2005).
Di kepulauan seribu dan
beberapa daerah pantai di Indonesia,
anemone dapat dimakan dan memiliki rasa yang khas. Selain dimakan, anemone juga
diambil untuk keperluan mengisi aquarium (Hadi, 2002).
III. METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktikum phylum Colenterata dilaksanakan
pada tanggal 7 Januari 2008 di Laboratorium Perikanan dan Kelautan Universitas
Haluoleo Kendari.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
-
Baki
-
Pisau Bedah
-
Pinset
-
Buku Gambar
-
Pensil
-
Kantong Plastik
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
-
Ubur-ubur (Aurelia sp)
-
Anemon Laut (Sticodactilla gigantean)
-
Karang (Corallium sp)
3.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam praktikum ini yaitu :
1.
Mengambil organisme phylum Coelenterata
di perairan laut kemudian dibawa ke Laboratorium.
2.
Melakukan pengamatan,
menggambar dan memberi keterangan selengkapnya serta mengidentifikasikan.
3.
Melakukan herbarium.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
4.1.1.
Morfologi dan Anatomi
Hasil pengamatan terhadap morfologi phylum coelenterata
adalah sebagai berikut :
a.
Ubur-Ubur (Aurelia sp.)
Keterangan :
1.
Umbrella
2.
Velum
3.
Tentakel
b. Anemon Laut (Gorgana
sp)
Keterangan :
1.
Tentakel
2.
Kerongkongan
3.
Stomata
4.
Column
5.
Pedal disk
c. Karang (Corolum sp)
Keterangan :
1.
Tentakel
2.
Mulut
3.
Epidermis
4.
Kerongkongan
5.
Gastrodermis
6.
Kerangka
4.1.2
Klasifikasi
Menurut Suwignyo (1989), klasifikasi
phylum Coelenterata adalah sebagai berikut :
a.
Ubur-ubur (Aurelia sp.)
Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Kelas : Seypozoa
Ordo :
Samestomeae
Famili : Aurelidae
Genus : Aurelia
Spesies : Aurelia sp.
b.
Anemon laut (Gorgana sp)
Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Kelas : Hezatinedallida
Ordo : Hexatinedalli
Famili : Gorganacea
Genus : Gorgana
Spesies : Gorgana sp
c.
Karang (Corolum sp)
Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Ordo : Ortocoralia
Famili : Gorganacea
Genus : Corgana
Spesies : Corolum sp
4.2
Pembahasan
Terdapat sekitar 9.500 spesies, kebanyakan hidup di laut
dan hanya 14 jenis dari kelas anthozoa hidup di air tawar. Biasanya terdapat di
perairan dangkal, dan melekat pada subtrat dan terumbu karang. Coelenterata
hidup sejak periode Cambrian sampai sekarang.
Bentuk, ukuran serta daur hidup jenis-jenis Coelenterata
sangat beraneka ragam hingga di kelompokkan menjadi 4 kelas yaitu : Hydrozoa,
Scypozoa, dan Cubozoa. Hydrozoa, dari 3.700 spesies sebagian besar hidup di
laut. Jenis Hydozoa ada yang tumbuh sebagai polip, medus atau keduanya. Polip
reproduktif secara aseksual dengan pertunasan menghasilkan medusa. Medusa
Hydrozoa umumnya kecil-kecil, berdiameter 0,5-6,0 cm.
Scyphozoan, medusanya adalah ubur-ubur sejati karena
merupakan bentuk dominan dalam daur hidupnya. Medusa scyphozoan yang juga
disebut scyphomedusa. Pembuahan terjadi di air laut atau di oral arm. Hasil
pembuahan menjadi gastrula, blatula, dan kemudian larva pranula. Kemudian
menempel di air laut atau menggantung dibawah batu karang dan tumbuh menjadi
larva polip yang kecil.
Polyp anthozoa, mulutnya berhubungan dengan pharynx
rongga gastrofaskuler terbagi oleh sekat-sekat longitudinal menjadi beberapa
kamar, gastromerdermis pada sekat mengandung nematocyst dan gonad. Hidup
sebagai polip soliter atau koloni, dalam daur hidupnya tidak ada stadia medusa.
Kelas anthozoa mencakup lebih dari 6.000 spesies, dan jenisnya sangat heterogen
sehingga dibagi dua sub kelas, Zoantharia dan Alcyonaria.
Dinding tubuh terdiri dari 3 lapisan, yaitu epidermis
yang merupakan lapisan paling luar. Gastrodermis merupakan lapisan paling dalam
dan membatasi rongga pencernaan, serta mesoglea yang terletak diantara
epidermis dengan gastrodermis.
Tubuh simetri radial, beberapa simetri biradial.
Struktur tubuhnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu polyp yang hidup
menetap dan medusa yang hidup berenang bebas. Bentuk polyp lebih kurang
silendris, dengan satu ujung disebut oral yang
mengandung mulut dikelilingi tentakel pada ujung yang lain menempel pada
substrat disebut obaral. Bentuk medusa seperti lonceng atau mangkok terbalik dengan
bagian cembung mengarah keatas dan bagian cekung dilengkapi mulut dan tentakel
mengarah ke bawah.
Anemone laut merupakan polip soliter, memiliki warna
yang bervariasi. Batang tubuh seperi tabung (column), dibagian aboral terdapat
telapak kaki yang datar dan dibagian oral agak melebar terdapat mulut yang
mulut tentakel berjumlah 6 helai hingga beberapa ratus helai. Mesoglea tebal,
berisi serabut dan sel ameboid bebas.
Karang memiliki rangka luar yang terdiri dari kristal
CaCo3 yang dihasilkan oleh epidermis pada setengah batang tubuh ke
bawah dan telapak kaki. karang dapat berkoloni atau sendiri, tetapi hampir
semua karang hermatipik merupakan koloni, dengan berbagai individu hewan karang
atau polip menempati mangkok kecil atau koralit dalam kerangka yang masif. Tiap
mangkok atau koralit mempunyai beberapa seri septa yang tajam dan berbentuk seperti
daun yang keluar dari dasar.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pengamatan,
yaitu :
1.
Tubuh anemon terdiri dari
tentakel, oral disc dan colm. Anemon
memiliki gumpalan otot yang terletak di telapak kaki yang datar yang berguna
untuk melekatkan diri pada substrat.
2.
Berdasarkan hasil pengamatan
tubuh karang terdiri dari oskulum dan tangkai.
Disamping itu juga polip karang terdiri dari tiga lapisan yaitu
oktoderm, mesoglea, dan endoderm.
3.
Ubur-ubur memiliki bentuk
seperti mangkuk yang memiliki lapisan mesodlea yang tebal. Tubuh ubur-ubur terdiri dari saluran
sirkulasi, lamel endodermis, gonad, lithocyst, manubrium, mulut, saluran
radial, tentakel, velum.
5.2.Saran
Saran yang dapat praktikan berikan dalam praktikum
phylum Coelenterata yaitu agar setelah mempelajari phylum ini dengan baik
semoga dapat dijaga kelestariannya.
No comments:
Post a Comment