Wednesday, October 9, 2013

Definisi Epidemiologi


1. Epidemiologi diartikan sebagai ‘ilmu tentang epidemi atau wabah’. Epidemiologi asal katanya adalah ‘epi’ yang artinya ‘pada’, ‘demos yang artinya ‘penduduk’ dan ‘logos’ yang artinya ‘ilmu’, sehingga artinya secara harafiah adalah ‘ilmu pada (tentang) penduduk. Dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang terjadinya dan penyebaran dari suatu masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi nya serta upaya-upaya penanggulangannya. (B.Budiro. 2006. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. FKM, Undip Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro)
2. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi, determinan, frekuensi penyakit, dan faktor yang mempengaruhi status kesehatan pada populasi manusia. (Rajab Wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : ECG)
3. Epidemiologi adalah cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab timbulnya maslah dan gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangannya. (Noor, Nur Nasry. 2008. Epidemiologi. Jakarta : Rineka Cipta)
4. Epidemiologi adalah metode investigasi yang digunakan untuk mendeteksi penyebab/sumber dari penyakit, sindrom, kondisi atau risiko yang menyebabkan penyakit, cedera, cacat atau kematian dalam populasi atau dalam suatu kelompok manusia. (Timmreck, C.Thomas. 2005. Epidemiology Suatu Pengantar. Jakarta : ECG)
5. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat , penyebab , pengendalian, dan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian dalam populasi manusia. (Timmreck, C.Thomas. 2005. Epidemiology Suatu Pengantar. Jakarta : ECG)
6. Epidemiologi adalah pengetahuan tentang penyakit dalam tingakat populasi (Van der plank, 1963). Hal ini dikarenakan penyakit dapat menimbulkan wabah apabila terdapat dalam tingkat populasi. Dengan kata lain epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari populasi penyakit dalam populasi tanaman inang dalam ruang dan waktu yang sama. (Nirwanto, Hery. 2007. Pengantar Epidemi dan Manajemen Penyakit Tanaman. Surabaya : UPN “Veteran” Jawa Timur)


Konsep dasar dan Pengertian Epidemiologi

Konsep dasar
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata Epi yang berarti pada atau tentang, kata demos yang berarti penduduk, dan kata logia yang berarti ilmu. Sehingga diterjemahkan menjadi ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk.

Definisi Epidemiologi menurut para ahli
                    Wada Hampton Frost tahun 1972(Guru Besar Epidemiologi) : Epidemiologi adalah pengetahuan tentang fenomena missal (mass phenomena) penyakit infeksi atau sebagai riwayat ilmiah (natural history) penyakit menular.
                    Greenwood 1934 : Epidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari mengenai penyakit dan segala macam kejadian yang mengenai kelompok penduduk.
                    Definisi lama : Ilmu yang mempelajari penyebaran atau perluasan suatu penularan penyakit di dalam suatu kelompok penduduk atau masyarakat.
                    Omran (1974) : Suatu studi mengenai terjadinya dan terdistribusinya keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga diterminnya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk atau masyarakat.
                    Garry D Friedmann(1974) : Epidemiology is the study of disease occurance in human populations (Buku : primer of Epidemiology)
                    Fox/Hall/Elreback : Suatu pengetahuan tentang factor yang menentukan terjadinya suatu penyakit dalam suatu populasi
                    WHO (Regional committee Nacting ke 42 di Bandung) : Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari peristiwa kesehatan dan peristiwa lainnya yang berhubungan dengan kesehatan yang menimpa sekelompok masyarakat dan menerapkan ilmu tersebut untuk memecahkan masalah-masalah tersebut.\


Dalam medis, penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan). cara cara penularan penyakit: 1.Media Langsung dari Orang ke Orang (Permukaan Kulit) Jenis Penyakit yang ditularkan antara lain: 1.Penyakit kelamin 2.Rabies 3. Trakoma 4. Skabies 5. Erisipelas 6. Antraks 7. Gas-gangren 8. Infeksi luka aerobik 9. Penyakit pada kaki dan mulut Pada penyakit kelamin seperti GO, sifiis, dan HIV, agen penyakit ditularkan langsung dan seorang yang infeksius ke orang lain melalui hubungan intim. Cara memutuskan rantai penularannya adalah dengan mengobati penderita dan tidak melakukan hubungan intim dengan pasangan bukan suami atau istri. Khusus untuk HIV, jangan mempergunakan alat suntik bekas dan menggunakan darah donor penderita HIV. 2. Melalui Media Udara Penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui udara pernapasan disebut sebagai air borne disease. Jenis Penyakit yang ditularkan antara lain: a. TBC Paru b. Varicella c. Difteri d. Influenza e. Variola f. Morbili g. Meningitis h. Demam skarlet i. Mumps j. Rubella k. Pertussis Cara pencegahan penularan penyakit antara lain memakai masker, menjauhi kontak serta mengobati penderita TBC yang sputum BTA-nya positif. 3. Melalui Media Air Penyakit dapat menular dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui air. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air disebut sebagai water borne disease atau water related disease. Agen Penyakit: 1. Virus : hepatitis virus, poliomielitis 2. Baktcri : kolera, disentri, tifoid, diare 3. Protozoa : amubiasis, giardiasis 4. Helmintik : askariasis, penyakit cacing cambuk, penyakit hidatid 5. Leptospira : penyakit Weil Pejamu akuatik: 1. Bermultiplikasi di air :skistosomiasis (vektor keong) 2. Tidak bermultiplikasi :Guinea’s worm dan fish tape worm (vektor cyclop) Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air, dapat dibagi dalam empat kelompok menurut cara penularannya:a) Water borne mechanisme Kuman patogen yang berada dalam air dapat menyebabkan penyakit pada manusia, ditularkan melalui mulut atau sistem pencernaan. Contoh: kolera, tifoid, hepatitis virus, disentri basiler dan poliomielitis. b) Water washed mechanisme jenis penyakit water washed mechanism yang berkaitan dengan kebersihan individu dan umum dapat berupa: a. Infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-anak. b. Infeksi melalui kulit dan mata, seperti skabies dan trakoma. c. Penyakit melalui gigitan binatang pengerat, seperti Ieptospirosis. c) Water based mechanisme jenis penyakit dengan agen penyakit yang menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai pejamu intermediate yang hidup di dalam air. Contoh: skistosomiasis, Dracunculus medinensis. d) Water related insect vector mechanisme Jenis penyakit yang ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air. Contoh: filariasis, dengue, malaria, demam kuning (yellow fever). Cara pencegahan penularan penyakit melalui media air atau makanan dapat dilakukan antara lain dengan cara: a. Penyakit infeksi melalui saluran pencernaan, dapat dilakukan dengan cara Sanitation Barrier yaitu memutus rantai penularan, seperti menyediakan air bersih, menutup makanan agar tidak terkontaminasi oleh debu dan lalat, buang air besar dan membuang sampah tidak di sembarang tempat. b. Penyakit infeksi yang ditularkan melalui kulit dan mata, dapat dicegah dengan higiene personal yang baik dan tidak memakai peralatan orang lain seperti sapu tangan, handuk dan lainnya, secara sembarangan. c. Penyakit infeksi lain yang berhubungan dengan air melalui vektor seperti malaria dan demam berdarah dengue (DBD) dapat dicegah dengan pengendalian vektor. 4. Melalui Media Vektor Penyakit Artbropod-borne diseases atau sering juga disebut sebagai vector-borne diseases merupakan penyakit penting yang seringkali bersifat endemis maupun epidemis dan sering menimbulkan bahaya kematian.



Definisi Epidemiologi
Setiawan Dimas | 07.03 | 0 komentar
Definisi Epidemiologi -  Secara etimologis epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan peristiwa yang banyak terjadi pada rakyat, yakni penyakit dan kematian yang diakibatkannya yang disebut epidemi. Kata “epidemiologi” digunakan pertama kali pada awal abad kesembilanbelas (1802) oleh seorang dokter Spanyol bernama Villalba dalam tulisannya bertajuk Epidemiología Española (Buck et al., 1998). Tetapi gagasan dan praktik epidemiologi untuk mencegah epidemi penyakit sudah dikemukakan oleh “Bapak Kedokteran” Hippocrates sekitar 2000 tahun yang lampau di Yunani. Hippocrates mengemukakan bahwa faktor lingkungan mempengaruhi terjadinya penyakit. Dengan menggunakan Teori Miasma Hippocrates menjelaskan bahwa penyakit terjadi karena “keracunan” oleh zat kotor yang berasal dari tanah, udara, dan air. Karena itu upaya untuk mencegah epidemi penyakit dilakukan dengan cara mengosongkan air kotor, membuat saluran air limbah, dan melakukan upaya sanitasi (kebersihan). Teori Miasma terus digunakan sampai dimulainya era epidemiologi modern pada paroh pertama abad kesembilanbelas (Susser dan Susser, 1996a).
Pertengahan abad kesembilan belas terjadi wabah kolera di London. Seorang dokter anestesi bernama John Snow melakukan serangkaian investigasi untuk mengetahui penyebab wabah tersebut antara 1849 dan 1854. Dalam investigasi itu Snow mengamati banyak kematian terjadi pada populasi yang menggunakan sumber air dari pompa air di Broad Street London. Air tersebut disuplai oleh sebuah perusahaan air minum yang menggunakan air di bagian Sungai Thames yang tercemar limbah. Snow menemukan, angka kematian karena kolera pada populasi yang menggunakan air minum tersebut lebih tinggi daripada populasi yang tidak menggunakan air minum itu. Snow menyimpulkan, air minum tercemar merupakan penyebab epidemi kolera. Berdasarkan hasil investigasi Snow, otoritas di London menutup pompa air Broad Street untuk memutuskan transmisi, tidak lama kemudian epidemi kolera berhenti. Era epidemiologi penyakit infeksi dimulai sejak investigasi Snow dan makin berkembang seiring dengan munculnya ilmu baru mikrobiologi pada paroh kedua abad kesembilanbelas. Sekitar satu dekade pasca investigasi Snow baru diketahui bahwa patogen penyebab epidemi kolera adalah Vibrio cholera. Epidemiologi penyakit infeksi menggunakan Teori Kuman (Germ Theory). Teori Kuman menjelaskan bahwa penyakit disebabkan oleh agen infeksi sebagai kausa tunggal. Upaya pencegahan penyakit infeksi dilakukan dengan cara memutus transmisi, meliputi pemberian vaksin, isolasi dengan karantina, isolasi di rumahsakit, dan pemberian antibiotika (Susser dan Susser, 1996a).
 

Mula-mula epidemiologi hanya mempelajari epidemi penyakit infeksi. Kini epidemiologi tidak hanya mendeskripsikan dan meneliti kausa penyakit epidemik (penyakit yang “berkunjung” secara mendadak dalam jumlah banyak melebihi perkiraan normal) tetapi juga penyakit endemik (penyakit yang “tinggal” di dalam populasi secara konstan dalam jumlah sedikit atau sedang). Epidemiologi tidak hanya mempelajari penyakit infeksi tetapi juga penyakit non-infeksi. Menjelang pertengahan abad keduapuluh, dengan meningkatnya kemakmuran dan perubahan gaya hidup, terjadi peningkatan insidensi penyakit kronis di negara-negara Barat. Sejumlah riset epidemiologi lalu dilakukan untuk menemukan kausa epidemi penyakit kronis. Epidemiologi penyakit kronis menggunakan paradigma “Black box”, yakni meneliti hubungan antara paparan di tingkat individu (kebiasaan merokok, diet) dan risiko terjadinya penyakit kronis, tanpa perlu mengetahui variabel antara atau patogenesis dalam mekanisme kausal antara paparan dan terjadinya penyakit. Upaya pencegahan penyakit meramalkan terjadinya penyakit, dan menemukan strategi yang tepat untuk mengontrol terjadinya penyakit pada populasi sehingga tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting (Slattery, 2002). Metode ilmiah meliputi perumusan masalah penelitian, pengujian hipotesis, pengumpulan data melalui pengamatan dan eksperimentasi, penafsiran data, dan penarikan kesimpulan yang logis. Metode ilmiah berguna untuk menarik kesimpulan yang benar (valid) dan dapat diandalkan dalam jangka panjang (reliable, consistent, reproducible).




A.Pengertian Epidemiologi

1. Pengertian Epidemiologi Menurut Asal Kata        
Jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu EPI yang berarti pada atau tentang, demos yang berati penduduk dan kata terakhir adalalah logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi epidemilogi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk.
Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI adalah :
“Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) serta Determinat masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta Determinannya (Faktor – factor yang Mempengaruhinya).
Suatu ilmu yang awalnya mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan pada penyakit infeksi menular. Tapi dalam perkembangannya hingga saat ini masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya. Oleh karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal tersebut. 

2. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT PENDAPAT PARA AHLI
      Sebagai ilmu yang selalu berkembang, Epidemiologi senantiasa mengalami perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam batasan/definisinya. Beberapa definisi telah dikemukakan oleh para pakar epidemiologi,
beberapa diantaranya adalah :
1. Greenwood ( 1934 )
Mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yang mengenai kelompok ( herd ) penduduk.
Kelebihannya adalah adanya penekanan pada Kelompok Penduduk yang mengarah kepada Distribusi suatu penyakit.
2. Brian Mac Mahon ( 1970 )
Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man. Epidemiologi adalah Studi tentang penyebaran dan penyebab frekwensi penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Di sini sudah mulai menentukan Distribusi Penyakit dan mencari Penyebab terjadinya Distribusi dari suatu penyakit.
3.  Wade Hampton Frost ( 1972 )
Mendefinisikan Epidemiologi sebagai Suatu pengetahuan tentang fenomena massal      ( Mass Phenomen ) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah ( Natural History ) penyakit menular.
Di sini tampak bahwa pada waktu itu perhatian epidemiologi hanya ditujukan kepada masalah penyakit infeksi yang terjadi/mengenai masyarakat/massa.
4. Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989 )
Epidemiologi adalah Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia.    
5. Gary D. Friedman ( 1974 )
Epidemiology is the study of disease occurance in human populations.
6. Abdel R. Omran ( 1974 )
Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat – akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
7. Barbara Valanis
Epidemiology is term derived from the greek languang ( epid = upon ; demos = people ; logos = science ).
8. Last ( 1988 )
Epidemiology is study of the distribution and determinants of health – related states or events in specified population and the application of this study to control of problems.
9. Elizabeth Barrett
Epidemiology is study of the distribution and causes of diseases.
10. Hirsch ( 1883 )
Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis – jenis penyakit pada manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan dengan kondisi eksternal
11. Judith S. Mausner ; Anita K. Bahn
Epidemiology is concerned with the extend and types of illness and injuries in groups of people and with the factors which influence their distribution.
12. Robert H. Fletcher ( 1991 )
Epidemiologi adalah disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan determinan penyakit dalam populasi.
13. Lewis H. Rohf ; Beatrice J. Selwyn
Epidemiology is the description and explanation of the differences in accurence of events of medical concern in subgroup of population, where the population has been subdivided according to some characteristic believed to influence of the event.
14. Lilienfeld ( 1977 )
Epidemiologi adalah suatu metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan dengan penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi.
15. Moris ( 1964 )
Epidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu penduduk.
 16. Mac Mohan(1986) : ilmu yg mempelajari distribusi dan determinan penyakit.
 17. Gerstman (1998) : “The core science of public health “ bahwa epidemiologi adalah inti dari disiplin ilmu Public Health(kesehatan masyarakat).

3. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT CENTER OF DISEASE CONTROL (CDC) 2002                     
Adapun definisi Epidemiologi menurut CDC 2002, Last 2001, Gordis 2000 menyatakan bahwa EPIDEMIOLOGI adalah : “ Studi yang mempelajari Distribusi dan Determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi serta penerapannya untuk pengendalian masalah – masalah kesehatan “. Dari pengertian ini, jelas bahwa Epidemiologi adalah suatu Studi ; dan Studi itu adalah Riset. 
Menurut Leedy (1974), Riset adalah a systematic quest for undiscovered truth”. ( Artinya : Pencarian sistematis terhadap kebenaran yang belum terungkap ). 

 4. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT WHO
“Studi ttg distribusi  dan determinan kesehatan yg berkaitan dgn kejadian di  populasi  danaplikasi dari studi utk pemecahan masalah kesehatan.

B.  SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU EPIDEMIOLOGI
Seperti halnya ilmu kedokteran, ilmu epidemiologi lahir dari asumsi bahwa penyakit pada populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak, namun ada faktor penyebab dan usaha preventif yang dilakukan. Perkembangan ilmu epidemiologi tidak terlepas dari tokoh – tokoh yang berjasa dalam perkembangan ilmu kedokteran. Tokoh – tokoh tersebut antara lain :
1.      Hipocrates (abad ke – 5 SM)
Hipocrates yang dinobatkan sebagai bapak kedokteran, mengemukakan teorinya tentang penyakit yang dimuat dalam bukunya yang berjudul “On Air, Waters and Places” yaitu bahwa penyakit terjadi karena adanya kontak dengan jasad hidup serta berhubungan dengan lingkungan internal dan eksternal seseorang, seperti : tempat tinggal, musim, angin, udara, jenis tanah, air minum, perilaku manusia, dan jenis pekerjaannya. Beliau juga yang memperkenalkan istilah epidemik dan endemik.
2.      Veronese fracastoro (1483-1553) dan Thomas Sydenham (1624-1689)
Kedua tokoh ini menyatakan teori bahwa kontak dengan penyakit hidup menjadi penyebab penyakit menular. Teori ini didasari pada fenomena yang terjadi di eropa yaitu adanya epidemi cacar, sampar dan demam tifus pada abad 14 – 15. Kegiatan – kegiatan anti epidemic seperti karantina dan lainnya mulai diterapkan, setelah keefektifannya dikonfirmasikan melalui penelitian dan pengalaman praktek.
3.      Edward Jenner (1749-1823)
Menemukan metode pencegahan cacar melalui vaksinasi (vaksin cowpox).
4.      Louis Pasteur (1822-1895), Robet Koch (1843-1910), Ilyamechniko (1845-1916), Antonio van Lauwenhock, Igmatz Semmelweis (1818-1865)
Adanya berbagai penemuan di bidang mikrobiologi dan parasitologi, dimana para ilmuwan tersebut berhasil membuktikan bahwa mikroba sebagai etiologi penyakit infeksi.
5.      William Far (1839)
Tokoh ini mengembangkan sistem pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab kematian, serta penerapan data statistik vital untuk mengevaluasi problem – problem kesehatan masyarakat. Dalam teori miasma (udara buruk) beliau mengemukakan bahwa di data

No comments:

Post a Comment