Thursday, July 12, 2012

Makalah Biologi: Brachiopoda


I.                   PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Brachiopoda adalah hewan laut  yang hidup dalam setangkup cangkang yang terbuat dari zat kapur atau zat tanduk.  Mereka biasanya hidup menempel pada substrat dengan semen langsung atau atau dengan tangkai yang memanjang dari ujung cangkang.  Hewan kecil yang halus dan bercangkang ini dinamakan “kerang lampu”.  Mereka sering dikira kerang karena mempunyai setangkup cangkang .  tetapi cangkang hewan ini menghadap dorso-ventral (atas-bawah), sedangkang cangkang kerang lateral (kiri-kanan).
Brachiopoda memiliki kemiripan yang berbeda dengan mollusca jenis bivalvia dimana pada bagian tubuhnya terlindungi secara eksternal oleh sepasang convex yang dikelompokkan kedalam cangkang yang
dilapisi dengan permukaan yang tipis  dari priostracum organic, yang berkisar hingga 100 tahun yang lalu (invertebrate palacontologi).
Lingula unguis merupakan salah satu marga (genus) dari filum Brachiopoda yang keberadaannya sampai sekarang masih hidup di zona intertidal dan mendapat sebutan fosil yang hidup atau dalam istilah asingnya “Living fossil”.  Hewan ini lazimnya disebut kerang lentera (lamp shell).  Hal ini dikarenakan bentuknya yang menyerupai lampu minyak pada zaman kerajaan romawi kuno (Aslan,dkk 2007)


B.                 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Unutk mengetahui bentuk morfologi dan anatomi phylum Brachiopoda.
2.      Untuk mengetahui dan mengamati serta dapat mengklasifikasikan phylum Brachiopoda.
Kegunaan dari praktikum ini adalah praktikan dapat melihat secara langsung morfologi dan anatomi dari phylum Brachiopoda serta dapat klasifikasikannya.



II.        TINJAUAN PUSTAKA
A.    Klasifikasi
            Sebanyak 30.000 spesies dari filum Brachiopoda hidup pada era Palaezoikum dan Mesozoikum. Fosil brachiopoda tersebar luas dan banyak terdapat dalam batuan dasar laut. Sekitar 335spesies hidup, semuanya hidup di laut, soliter dan biasanya menempel pada batuan atau pada benda padat lainnya (Brotowidjoyo, 2004).
            Filum Brachiopoda dibagi menjadi 2 kelas atas dasar pertautan Kedua keping cangkang , yaitu Inarcitulata dan Articula.  Pada inarcitulata, bentuk dan ukuran kedua keping cangkang hanya dihubungkang dengan otot, Cangkang terdiri atas campuran fosfat dan kitin dan periosrakum terluar, sehingga dianggap lebih primitif karena sama dengan  tipe cangkang dari periode Cambrian.  Saluran pencernaan lengkap dan  mempunyai anus.  Pedicle pada lingua panjang dan rektraktil, bila diganggu maka hewan tersebut akan masuk kedalam lubang . kelas inarticulate terbagi dalam 2 ordo dengan 47 spesies (Suwignyo,dkk 2005).
            Pada Articulata, bentuk dan ukaran kedua keping cangkang tidak sama, kedua keping cangkang dihubungkan satu sama lain oleh otot dan engsel atau “hinge” pada bagian posterior , cangkang terdiri dari kalsium karbonat dalam bentuk kristal kalsit, dan terluar lapisan , periostrakum, permukaan ada kalanya  berhiaskan garis-garis konsetrik, menayebar bergerigi atau berduri, warna cangkang biasanya kuning kusam, kelabu, beberapa spesiesn berwarna jingga atau merah, saluran pencernaan tidak lengkap tidak mempunyai anus , pedicle pendek dan lentur sehingga hewan dapat bergerak kekiri-kanan atau memutar. Kelas Articulata terbagi dalam 3 ordo dengan 300 spesies (Radiopoetro 2002).      
B.                 Morfologi dan Anatom
Pada Articulata, bentuk dan ukaran kedua keping cangkang tidak sama, kedua keping cangkang dihubungkan satu sama lain oleh otot dan engsel atau “hinge” pada bagian posterior , cangkang terdiri dari kalsium karbonat dalam bentuk kristal kalsit, dan terluar lapisan , periostrakum, permukaan ada kalanya  berhiaskan garis-garis konsetrik, menayebar bergerigi atau berduri, warna cangkang biasanya kuning kusam (Oemardjati, S.B. 2000).
C.                Habitat dan Penyebaran
            Sebanyak 30.000 spesies dari filum Brachiopoda hidup pada era Palaezoikum dan Mesozoikum. Fosil brachiopoda tersebar luas dan banyak terdapat dalam batuan dasar laut. Sekitar 335spesies hidup, semuanya hidup di laut, soliter dan biasanya menempel pada batuan atau pada benda padat lainnya (Suwignyo.dkk, 2005).
1.      Reproduksi dan Daur hidup.
               Reoroduksi seksual, umumnya dioecious, gonad biasanya berupa 4 buah kelompok gamet yang dihasilkan dalam peritoneum.  Kecuali yang digerami, gamet dilepas ke air melalui nepridia.  Pembuahan diluar, telur menetas menjadi larva yang berenang bebas dan sudah mulai makan.  Larva inarticulata  bentuknya mirip brachiopoda dewasa, tidak mengalami metamorfosa, pada akhir stadia larva tumbuh pedicle serta cangkang, dan larva turun ke substrat untuk kemudian masuk ke dalam lubang.  Larva articulata sebagai meroplankton selama 24 jam sanpai 30 jam, turun ke substrat, mengalami metamorfosa menjadi bentuk seperti dewasa (Suwignyo.dkk, 2005).
D.                Makanan dan Kebiasaan makan
               Di dalam cangkang terdapat lophohore yang berfungsi untuk mendapatkan makanan.  Bentuk lophophore seperti dua tangan atau “brachia” yang panjang, menggulung dan masing-masing mengandung deretan tentakel serta alur makanan menuju mulut.  Pada waktu makan, kedua keping cangkang terbuka sedikit, dan gerakan cilia pada tentakel menghasilkan aliran air yang membawa makanan, kemudian terperangkap pada lender tentakel dan oleh gerakan cilia dialirkan ke mulut. Makanan terdiri atas fitiplankton, partikel terlarut dan koloid (Suwignyo.dkk, 2005).
E.                 Nilai Ekonomis
               Phylum Brachiopoda  menguntungkan karena digunakan sebagai sumber makanan yang mengandung protein hewani yang cukup tinggi, juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena mempunya harga yang tinggi (Suwignyo.dkk, 2005) 





III.      METODE PRAKTIKUM
A.     Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 26 Oktober 2007 12.00 WITA, dan bertempat di Laboratorium  Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.  Universitas Haluoleo, Kendari.

B.      Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat dalam tabel 3. di bawah ini .
Tabel 3. Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum phylum coelenterate beserta kegunaanya.
No.
           Alat dan Bahan
Kegunaan
1.
2.
3.
4.
5.
Baki (disketing pan)
Pisau Bedah (scalpel)
Pinset (forceps)
    Lap kasar/ halus
 Kerang lentera
     (Lingula unguis)


Untuk menyimpan objek yang diamati.
 Mengiris dan membedah objek yang diamati
 Mengambil objek yang diamati
 Membersihkan alat-alat praktikum
Objek yang di amati



C.        Prosedur Kerja

                                                                                                                                   
Prosedur  kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1.                  Mengambil organisme phylum Brachiopoda diperairan laut kemudian membewanya ke laboratorium untuk diamati.
2.                  Melakukan pengamatan secara morfologi dan anatomi.
3.                  Menggambar organisme tersebut berdasarkan hasil pengamatan.


IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN
A.          Hasil Pengamatan

    1. Pengamatan pada Kerang lentera (Lingula unguis)



Gambar 5. Morfologi (Lingula unguis))


B.  Pembahasan
   Bentuk dan ukuran kedua keping cangkang kerang lentera tidak sama, kedua keping cangkang dihubungkan satu sama lain oleh otot dan engsel atau “hinge” pada bagian posterior , cangkang terdiri dari kalsium karbonat dalam bentuk kristal kalsit, dan terluar lapisan , periostrakum, permukaan ada kalanya  berhiaskan garis-garis konsetrik, menayebar bergerigi atau berduri, warna cangkang biasanya kuning kusam (Brotowidjoyo. 2004).
               Di dalam cangkang terdapat lophohore yang berfungsi untuk mendapatkan makanan.Menurut Suwignyo dkk.(2005)  Bentuk lophophore seperti dua tangan atau “brachia” yang panjang, menggulung dan masing-masing mengandung deretan tentakel serta alur makanan menuju mulut.  Pada waktu makan, kedua keping cangkang terbuka sedikit, dan gerakan cilia pada tentakel menghasilkan aliran air yang membawa makanan, kemudian terperangkap pada lender tentakel dan oleh gerakan cilia dialirkan ke mulut. Makanan terdiri atas fitiplankton, partikel terlarut dan koloid.  Reoroduksi seksual, umumnya dioecious, gonad biasanya berupa 4 buah kelompok gamet yang dihasilkan dalam peritoneum  (Radiopoetro.2002).
Brachiopoda memiliki kemiripan yang berbeda dengan mollusca jenis bivalvia dimana pada bagian tubuhnya terlindungi secara eksternal oleh sepasang convex yang dikelompokkan kedalam cangkang yang dilapisi dengan permukaan yang tipis  dari priostracum organic, yang berkisar hingga 100 tahun yang lalu (invertebrate palacontologi) (Suwignyo, S.2005). 


 
V.                SIMPULAN DAN SARAN

A.          Simpulan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :

1.            Brachiopoda adalah hewan laut  yang hidup dalam setangkup cangkang yang terbuat    dari zat kapur atau zat tanduk. 
2.            Filum Brachiopoda dibagi menjadi 2 kelas atas dasar pertautan Kedua keping cangkang , yaitu Inarcitulata dan Articula.
B.           Saran
Saran saya sebagai praktikum pada praktikum kali ini adalah agar asisten selalu mendampingi praktikan selama praktikum berjalan.


DAFTAR PUSTAKA
Aslan,  L.M. 2003.  Penuntun Praktikum Avertebrata Air. Fakultas  Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo Kendari.

Brotowidjoyo. 2004. Zoologi Dasar. Erlangga.  Jakarta.

Oemardjati, S.B. 2000.  Taksonomi Avertebrata. Universitas Indonesia.Jakarta.

Radiopoetro.2002. Zoologi, Erlangga . Jakarta.
Suwignyo, S.2005  Avertebrata Air. Lembaga Sumber Daya Informasi IPB, Bogor

No comments:

Post a Comment