Menganalisis
sebuah karya sastra [cerpen] melalui unsur – unsur intrinsiknya, dengan cerpen
sebatang kara.
1).TEMA
:
“Sebatang
Kara” bertema mengenai keteguhan hati seorang anak yatim piatu yang tidak
ingin
bergantung kepada orang lain.tema tersebut memiliki
subtema mengenai kebaikan hati seseorang.
2).LATAR
:
-
Latar tempat : Tanah pemakaman,rumah Bu
Indri.
-
Latar Suasana : Kesedihan, Ketegaran,
dan keteguhan serta kesibukan.
-
Latar Waktu : Saat di pemakaman, saat
di rumah Bu Indri.
3).PENOKOHAN
:
Fandy
: Tegar dan mandiri.
Bu
Indri : Baik hati dan Penyayang.
4).ALUR
:
-
Pada bagian perkenalan,pengarang mulai memperkenalkan keteguhan hati Fandy
setelah
Ibunya meninggal.
-
Pada bagian Konflik dibawah, Pengarang mengemukakan Konflik mengenai keadaan
kehidupan Fandy setelah Ibunya meninggal.
-
Pada bagian penanjakan, Pengarang menghadirkan Bu Indri,yang bersedia menjadi
orang tua asuh Fandy, setelah Ibunya meninggal.
-
Pada bagian Klimaks, pengarang menceritakan pengalaman hidup Fandy, yang biasa
bekerja keras, tidak suka tergantung pada orang lain, dan dia juga hidup
prihatin sehingga tidak Berfoya – foya.
-
Alur penyelesaian didapatkan ketika Fandy yang selama ini pekerja
keras,mandiri,tidak mau bergantung pada orang lain,ternyata Bu Indri dapat
mengikuti keinginannya.
Cerpen “Sebatang Kara” memiliki alur
maju karena semua cerita dikisahkan secara urut dari masa lalu ke masa
sekarang.
Berdasarkan padat tidaknya
cerita,cerpen sebatang kara,beralur rapat,karena kisahnya diceritakan secara
jelas dan urut agar keutuhan cerita tidak terganggu.
5).SUDUT
PANDANG
Pengarang sebagai pengamat,posisi
pengarang sebagai pengamat yang
mengisahkan pengamatan sebagai tokoh samping, pengarang berada diluar
cerita, dan menggunakan kata ganti orang ketiga ( Ia atau Dia) didalam
ceritanya.
No comments:
Post a Comment