Pages

Thursday, July 12, 2012

Makalah Biologi: Coelenterata


I.   PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang
Di bumi ini terdapat lebih dari satu juta spesies hewan yang telah terindentifikasi. Hewan-hewan tersebut mempunyai banyak persamaan atau perbedaan, baik dalam bentuk, ukuran maupun hubungan-hubungannya berdasarkan filogenetiknya.
Untuk memudahkan cara pengenalan, mempelajari dan untuk berkomunikasi tentang berbagai jenis hewan tersebut, maka perlu adanya suatu sistematika yang dapat menggolongkan  hewan tersebut.
Dengan semakin meningkatnya aktivitas penduduk didaratan dewasa ini, maka lautan merupakan sasaran dalam penggalian sumber daya alam untuk mengetahui kebutuhan yang terus meningkat dimasa-masa
mendatang. Salah satu sumber daya perikanan khususnya perairan yang perlu diperhatikan kelestarian dan pemanfaatannya adalah ekosistem phylum coelenterata.  
Colenterata berasal dari kata ceolos (rongga) dan anterior (usus). Oleh karena itu, Coelenterata disebut hewan berongga karna mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang disebut gastrovaskuler yang berfungsi sebagai usus. Coelnterata banyak terdapat di laut dalam maupun laut dangkal.
Hewan-hewan dalam filum ini ummnya berukuran besar sehingga mudah terlihat oleh orang-orang yang berjalan di pantai dan para pencinta alam pantai yang ingin mempelajari hewan-hewan dari kelompok ini.
Beragamnya filum dan kelas yang diamati dalam praktikum ini, seta untuk memudahkan kita dalam mengetahui perbedaan mendasar mengenai morfologi dan anatomi masing-masing filum maka perlu dilakukan praktikum ini.
1.2.      Tujuan dan Kegunaan
 Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1.           Untuk mengetahui phylum coelenterata serta morfologi dan anatominay.
2.           Untuk mengetahui, mengamati, dan mengklasifiakasikan phylum coelenterata khususnya kelas hydrozoa, kelas hydrozoa, kelas scypozoa, dan kelas anthozoa.
Kegunaan dari praktikum ini yaitu agar kita lebih mendalam lagi mengenal phylum ini dan membantu kita dalam mempelajari setiap spesies dari phylum Coelenterata.

 
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Klasifikasi
Menurut Suwignyo (1989), klasifikasi phylum Coelenterata adalah sebagai berikut :
Kingdom       :  Animalia
Phylum          :  Coelenterata
Kelas            :  Hydrozoa
Ordo              :  Hydroida
Milleporina
Stylasterinna
Tracgylina
Siphonopora
Condrophora
Actinulida
Genus              :  Obelia
Mikropora
Stylantheca
Porpita
Octohydra
Craspedacusta
Physalia
Spesies          :  Obelia sp.
Mikropora sp.
Stylantheca sp.
Porpita sp.
Ochtohydra sp.
Craspedacusta sp.
Physalia sp.
Kingdom       :  Scyphozoa
Ordo                  :  Straumedusae
Coronate
Semaeostomeae
Rhizostomeae
Genus                   :  Periphylla
Aurelia
Cassiopeia
Spesies          :  Periphylla sp.
Aurelia sp.
Cassiopeia sp.
Kelas            : Anthozoa
Ordo              : Actinaria
Scleractinia
Corralimorpharia
Zoanthidae
Forgonacea
Genus              : Metridium
Fungia
Zoanthus
Grogonia
Telesto
Cerianthus
Spesies          : Metridium sp.
Fungi sp.
Zoanthus sp.
Gorgonian sp.
Telesto sp.
Cerianthus sp.
2.2.Morfologi dan Anatomi
Bentuk tubuh ubur-ubur seperti mangkuk, hidupnya di laut dalam, dan memiliki lapisan mesodlea yang tebal, bentuk mendusa sangat besar dilengkapi dua macam tentakel.  Tentakel kecil mengililingi tepian mangkuk dan tentakel besar terdapat disekitar mulut yang berjumlah 4 buah (Suwignyo, 1989).
Gambar 2. Anatomi Ubur-ubur (Aurelia sp)
Anemon laut adalah hewan yang memiliki tentakel yang memiliki alat serupa dengan tombak yang disebut dengan Nematocyst.  Nematocyst ini digunakan anemon laut untuk menangkap mangsa dan mengusir predator.  Bentuk tubuh anemon laut seperti bunga dan terbentuk dari gumpalan otot yang tebal.  Pada gumpalan otot terdapat “pedal disc” yang berguna untuk melekatkan diri.  Sedangkan pada akhir daerah oral gumpalan tersebut membentuk discus oralis yang memuat ratusan tentakel pada bagian tengah terdapat mulut (Syamsuri, dkk., 2006). 
Bentuk tubuh karang laut yaitu simetris radial.  Polip karang mempunyai mulut yang terletak dibagian atas dan juga berfungsi sebagai dubur, tentakel-tentakel yang digunakan untuk menagkap mangsanya, serta tubuh polip.  Tubuh polip terdiri dari tiga lapisan dari luar kedalam tersusun sebagai berikut ectoderm, mesoglea, dan endoderm.  Dalam lapisan endoderm, hidup simbio alga bersel satu yang disebut zooxantellae yang dapat menghasilkan zat organik yang melalui proses fotosintesis yang kemudian disekresikan sebagian kedalam jaringan polip kapal karang sebagai pangan.  Makanan yang masuk dicerna oleh filament khusus mesenteri dan sisa makanan dikeluarkan melalui mulut (Sumarman, 2004).
Gambar 3. Anatomi Karang (Coralium sp)
2.3.Habitat dan Penyebaran
Terdapat sekitar 9.500 spesies, kebanyakan hidup di laut, dan hanya                     14 spesies dari kelas anthozoa hidup di air tawar. Biasanya terdapat di perairan dangkal, dan melekat pada substrat dan terumbu karang. Coelenterata hidup sejak periode Cambrian sampai sekarang (Nontji, 1987).
Coelenterata tersebar di perairan dingin sampai perairan tropik. Hampir semua hidup di laut (kecuali hydra air tawar dan beberapa lagi yang tak dikenal). Coelenterata umumnya peka terhadap intensitas cahaya, perubahan suhu, ransangan mekanik dan kimia serta grafitasi (Romimohtarto dan Juwana, 2001).
2.4.  Makanan dan Kebiasaan Makan
Pada jenis anthozoa, benang ditembakkan keluar akan larut menjadi lebih pekat yang lengket, dan berguna untuk menempel dan menangkap mangsa. Nematocyst pada coelenterata air tawar ada empat macam, yaitu penggulung (volvent), penusuk (penetrant), dan dua macam perekat. Tipe penggulung berukuran kecil, berfungsi untuk menggulung mangsa. Tipe penusuk berukuran besar, berfungsi untuk menyuntikan racun ke dalam tubuh mangsa (Nybakken, 1992).
Makanan spesies dari colenterata yang terdiri dari mollusca, crustacea, ikan dan avertebrata lain, makanan atau mangsa ditangkap oleh tentakel dengan bantuan nematokist yang dapat melumpuhkan mangsanya. Tetapi ada pula beberapa obyek yang  langsung terpegang oleh mulut (Hadi dan Sumadiyo, 1992).
2.5. Reproduksi dan Daur Hidup
Coelenterata berkembang biak secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual terjadi pada stadium polyp, dan dilakukan dengan jalan pertunasan (budding) serta pembelahan atau pencabikan telapak kaki. Reproduksi seksual umumnya  terjadi pada stadium medusa. Sel telur atau sperma sebagian besar berasal dari sel interstisial yang mengelompokkan sehingga membentuk ovari atau testis.
Beberapa scyphozoan pelagis seperti Atolla, dalam daur hidupnya tidak memerlukan substrat. Anemom laut, menempel di substrat dan membentuk tentakel, diikuti pertumbuhan sekat tambahan mengikuti pola bentuk yang dewasa (Suwignyo, 2005).
Menurut Romimohtarto dan Juwana (2001), perkembangbiakan dilakukan secara aseksual dengan pembentukan tunas dan pembelahan dan secara seksual dengan menghasilkan telur dan spermatozoa. Perkembangan aseksual khas terdapat pada kelompok coelenterata tertentu dan jarang atau tidak terjadi pada kelompok yang lain.
2.6. Nilai Ekonomis
Beberapa jenis Coelenterata diperdagangkan sebagai “Ikan Hias” untuk aquarium laut, bahkan beberapa jenis di ekspor ke Singapura, Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada. Di Jepang ubur-ubur asin antara lain Rhopilema esculata dan Rhizoztomo serta Pelagia noetilucua. Ubur-ubur asin ini di makan sebagai campuran asinan, salad, mie, acar, dan gulai serta sebagian teman minum teh (Suwignyo, 2005).
            Di kepulauan seribu dan beberapa daerah pantai di Indonesia, anemone dapat dimakan dan memiliki rasa yang khas. Selain dimakan, anemone juga diambil untuk keperluan mengisi aquarium (Hadi, 2002).


III. METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktikum phylum Colenterata dilaksanakan pada tanggal 7 Januari 2008 di Laboratorium Perikanan dan Kelautan Universitas Haluoleo Kendari.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
-          Baki
-          Pisau Bedah
-          Pinset
-          Buku Gambar
-          Pensil
-          Kantong Plastik
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
-          Ubur-ubur (Aurelia sp)
-          Anemon Laut (Sticodactilla gigantean)
-          Karang (Corallium sp)
3.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam praktikum ini yaitu :
1.      Mengambil organisme phylum Coelenterata di perairan laut kemudian dibawa ke Laboratorium.
2.      Melakukan pengamatan, menggambar dan memberi keterangan selengkapnya serta mengidentifikasikan.
3.      Melakukan herbarium.


IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
4.1.1.      Morfologi dan Anatomi
Hasil pengamatan terhadap morfologi phylum coelenterata adalah sebagai berikut :
a.       Ubur-Ubur (Aurelia sp.)


Keterangan :
1.      Umbrella 
2.      Velum
3.      Tentakel

b. Anemon Laut (Gorgana sp)

Keterangan :
1.      Tentakel
2.      Kerongkongan
3.      Stomata
4.      Column
5.      Pedal disk       


c. Karang (Corolum sp)
Keterangan :
1.      Tentakel
2.      Mulut
3.      Epidermis
4.      Kerongkongan
5.      Gastrodermis
6.      Kerangka


4.1.2        Klasifikasi
Menurut Suwignyo (1989), klasifikasi phylum Coelenterata adalah sebagai berikut :
a.       Ubur-ubur (Aurelia sp.)
Kingdom       :  Animalia
Phylum          :  Coelenterata
Kelas            :  Seypozoa
Ordo              :  Samestomeae
Famili             :  Aurelidae
Genus               :  Aurelia
Spesies            : Aurelia sp.

b.      Anemon laut (Gorgana sp)
Kingdom       :  Animalia
Phylum          :  Coelenterata
Kelas            :  Hezatinedallida
Ordo              :  Hexatinedalli
Famili             :  Gorganacea
Genus               :  Gorgana
Spesies            : Gorgana sp

c.       Karang (Corolum sp)
Kingdom       :  Animalia
Phylum          :  Coelenterata
Kelas            :  Anthozoa
Ordo              :  Ortocoralia
Famili             :  Gorganacea
Genus               :  Corgana
Spesies            : Corolum sp
4.2      Pembahasan
Terdapat sekitar 9.500 spesies, kebanyakan hidup di laut dan hanya 14 jenis dari kelas anthozoa hidup di air tawar. Biasanya terdapat di perairan dangkal, dan melekat pada subtrat dan terumbu karang. Coelenterata hidup sejak periode Cambrian sampai sekarang.
Bentuk, ukuran serta daur hidup jenis-jenis Coelenterata sangat beraneka ragam hingga di kelompokkan menjadi 4 kelas yaitu : Hydrozoa, Scypozoa, dan Cubozoa. Hydrozoa, dari 3.700 spesies sebagian besar hidup di laut. Jenis Hydozoa ada yang tumbuh sebagai polip, medus atau keduanya. Polip reproduktif secara aseksual dengan pertunasan menghasilkan medusa. Medusa Hydrozoa umumnya kecil-kecil, berdiameter 0,5-6,0 cm.
Scyphozoan, medusanya adalah ubur-ubur sejati karena merupakan bentuk dominan dalam daur hidupnya. Medusa scyphozoan yang juga disebut scyphomedusa. Pembuahan terjadi di air laut atau di oral arm. Hasil pembuahan menjadi gastrula, blatula, dan kemudian larva pranula. Kemudian menempel di air laut atau menggantung dibawah batu karang dan tumbuh menjadi larva polip yang kecil.
Polyp anthozoa, mulutnya berhubungan dengan pharynx rongga gastrofaskuler terbagi oleh sekat-sekat longitudinal menjadi beberapa kamar, gastromerdermis pada sekat mengandung nematocyst dan gonad. Hidup sebagai polip soliter atau koloni, dalam daur hidupnya tidak ada stadia medusa. Kelas anthozoa mencakup lebih dari 6.000 spesies, dan jenisnya sangat heterogen sehingga dibagi dua sub kelas, Zoantharia dan Alcyonaria.
Dinding tubuh terdiri dari 3 lapisan, yaitu epidermis yang merupakan lapisan paling luar. Gastrodermis merupakan lapisan paling dalam dan membatasi rongga pencernaan, serta mesoglea yang terletak diantara epidermis dengan gastrodermis.
Tubuh simetri radial, beberapa simetri biradial. Struktur tubuhnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu polyp yang hidup menetap dan medusa yang hidup berenang bebas. Bentuk polyp lebih kurang silendris, dengan satu ujung disebut oral yang  mengandung mulut dikelilingi tentakel pada ujung yang lain menempel pada substrat disebut obaral. Bentuk medusa seperti lonceng atau mangkok terbalik dengan bagian cembung mengarah keatas dan bagian cekung dilengkapi mulut dan tentakel mengarah ke bawah.
Anemone laut merupakan polip soliter, memiliki warna yang bervariasi. Batang tubuh seperi tabung (column), dibagian aboral terdapat telapak kaki yang datar dan dibagian oral agak melebar terdapat mulut yang mulut tentakel berjumlah 6 helai hingga beberapa ratus helai. Mesoglea tebal, berisi serabut dan sel ameboid bebas.
Karang memiliki rangka luar yang terdiri dari kristal CaCo3 yang dihasilkan oleh epidermis pada setengah batang tubuh ke bawah dan telapak kaki. karang dapat berkoloni atau sendiri, tetapi hampir semua karang hermatipik merupakan koloni, dengan berbagai individu hewan karang atau polip menempati mangkok kecil atau koralit dalam kerangka yang masif. Tiap mangkok atau koralit mempunyai beberapa seri septa yang tajam dan berbentuk seperti daun yang keluar dari dasar.

 
V.  KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pengamatan, yaitu :
1.      Tubuh anemon terdiri dari tentakel, oral disc dan colm.  Anemon memiliki gumpalan otot yang terletak di telapak kaki yang datar yang berguna untuk melekatkan diri pada substrat.
2.      Berdasarkan hasil pengamatan tubuh karang terdiri dari oskulum dan tangkai.  Disamping itu juga polip karang terdiri dari tiga lapisan yaitu oktoderm, mesoglea, dan endoderm.
3.      Ubur-ubur memiliki bentuk seperti mangkuk yang memiliki lapisan mesodlea yang tebal.  Tubuh ubur-ubur terdiri dari saluran sirkulasi, lamel endodermis, gonad, lithocyst, manubrium, mulut, saluran radial, tentakel, velum.
5.2.Saran
Saran yang dapat praktikan berikan dalam praktikum phylum Coelenterata yaitu agar setelah mempelajari phylum ini dengan baik semoga dapat dijaga kelestariannya.

No comments:

Post a Comment