A.
Pengertian, Fungsi dan Peran
1.
Pengertian supervisi
Berbagai buku
mendefinisikan berbeda satu sama lain. Daresh (1989), misalnya mendefinisikan
superfisi sebagai suatu proses mengawasi kemampuan seseorang untuk mencapai
tujuan organisasi.
Lucio dan McNeil
(1978) mendefinisikan tugas supervisi sebagai berikut:
a.
Tugas perencanaan
b.
Tugas administrasi
c.
Partisipasi secara langsung dalam pengembangan kurikulum, yaitu dalam
kegiatan merumuskan tujuan, membuat penuntun dan memilih isi pengalaman
belajar.
d.
Melaksanakan demonstrasi mengajar untuk Guru-Guru
e.
Melaksanakan penelitian.
2.
Fungsi dan peran supervisi
Ada dua jenis
supervisi dilihat dari peranannya, yaitu supervisi traktif (yang hanya berusaha
melakukan perubahan kecil karena menjaga kontinuitas) dan supervisi dinamik
(yang diarahkan untuk mengubah secara lebih intensif praktek-praktek pengajaran
tertentu).
B.
Pelaksanaan supervisi
Dalam usah
mempertinggi efisiensi dan efektivitas proses pelaksanaan supervisi pendidikan,
kegiatan supervisi tersebut harus dilandaskan oleh hal-hal berikut:
a.
Filsafat pancasila
b.
Pendekatan ilmiah]
c.
Keberhasilan supervisi harus dinilai dari sejauh mana kegiatan tersebut
menunjang prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar.
d.
Supervisi harus dapat menjamin kontinuitas perbaikan dan perubahan program
pengajaran
e.
Supervisi bertujuan mengembangkan keadaan yang favorable untuk terjadinya
proses belajar mengajar yang efektif.
C.
Teknik supervisi
1.
Pendekatan Humanistik.
Pendekatan
humanistik timbul dari keyakinan bahwa guru tidak diperlakukan sebagai alat
semata-mata untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar.
2.
Pendekatan Kompetensi
Pendekatan
kompetensi didasarkan atas asumsi bahwa tujuan supervisi adalah membentuk
kompetensi minimal yang harus dikuasai guru. Guru yang tidak mampu memenuhi
kompetensi itu dianggap tidak akan produktif.
3.
Pendekatan klinis
a.
Pengertian supervisi klinis
Supervisi klinis
adalah suatu proses tatap muka antar supervisor dengan guru, membicarakan hal
mengajar dan yang ada hubungannya dengan itu.
Ada sembilan
karakteristik supervisi klinis:
1)
Merupakan teknologi dalam perbaikan pengajaran
2)
Merupakan intervensi secara sengaja kedalam proses pengajaran
3)
Berorientasi kepada tujuan
4)
Mengandung pengertian hubungan kerja guru dan supervisor
5)
Memerlukan saling kepercayaan yang dicerminkan dalam pengertian dukungan
dan komitmen untuk berkembang
6)
Suatu usaha yang sistematik
7)
Menciptakan ketegangan yang kreatif
8)
Mengasumsikan bahwa supervisor mengetahui lebih banyak dibandingkan dengan
guru
9)
Memerlukan latihan untuk supervisor
4.
Pendekatan profesional
Asumsi dasar
pendekatan ini adalah bahwa karena tugas utama profesi guru adalah mengajar
maka sarana supervisi juga harus mengarahkan kepada hal-hal yang menyangkut
tugas mengajar itu dan bukan tugas guru yang sifatnya administrasi.
5.
Peranan guru dalam supervisi
Guru hendaknya
secara aktif memberikan masukan kepada supervisor tentang masalah yang dihadapi
dalam mengajar. Seperti halnya pasien kepada dokternya, guru harus berterus
terang tentang masalah yang dihadapinya, sehingga dapat dicari cara pemecahan
yang tepat.
No comments:
Post a Comment