Oleh
Waita
A1D110121
MEMBACA CEPAT
Banyak
dikalangan masyarakat bahkan dari kalangan pelajar, baik di tingkat SD, SMP,
SMA, serta dikalangan mahasiswa, kecepatan membacanya masih dibawah standar
atau masih belum efektif dan efisien. Sementara pada era informasi dan
komunikasi yang serba cepat ini, diharapkan seorang profesional dapat mengikuti
laju perkembangan zaman, maka ia dituntut memiliki kemahiran membaca yang
efektif dan efisien. Salah satu alasannya, karena arus penyebaran informasi
dewasa ini begitu membludak hampir tiada henti. Dengan demikian, jika seseorang
yang menyandang jabatan profesional tidak memiliki kemahiran membaca yang layak
atau berkemampuan membaca yang efektif dan efisien maka dapat dipastikan
dirinya akan banyak mengalami hambatan dalam mengambangkan keprofesionalannya.
Selanjutnya
ahmadslamet (1988) juga menambahkan bahwasanya menurut hasil penelitian,tuntutan
membaca bagi masyarakat profesional,agar mereka dapat mempertahankan prestasi
dan prestisenya serta tidak tercecer dalam kancah perjuangan hidup moderen yang
serba cepat ini,mereka harus membaca aneka jenis bacaan yang berhubungan dengan
bidang profesinya tidak kurang dari 820.000 kata/minggunya.andaikan kaum
profesional tersebut kecepatan efektif membacanya (KEM) merentang hanya antara
250-500 kata per menit,mka waktu yang mereka harus sediakan untuk membaca
berkisar antara 4-8 jam perharinya. Sunggu merupakan hal yang kurang efektif
bukan?
Begitu
pula dengan tutunan membaca seorang mahasiswa. Menurut Baldrige (1987), jika
seorang mahasiswa ingin sukses dan berhasil dalam melakukan studinya dengan
hasil yang memuaskan, maka volume bacaan yang harus mereka lahap pada setiap
minggunya tidak boleh kurang dari 850.000 kata. Dengan demikian, jika KEM
seorang mahasiswa hanya mencapai 250 kata per menit. Sungguh betapa banyaknya
waktu yang harus dikorbankan!
Apakah
ysng dimaksut dengan kecepat membaca efektif itu? Menurut Ahmadslamet
Harjusujana (1988), KEM ialah kecepatan yang dicapai oleh pembaca berdasarkan
rumus banyaknya jumlah kata dibagi panjangnya waktu yang diperlukan,diperbanyak
dengan presentae skor yang diperoleh. Sedangkan Tampubolon (1990) menyebutkan
bahwa KEM ialah kecepan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan. Jadi, ada
dua aspek yang harus diperhatikan dalam kecepatan efektif membaca ini,yaitu
kecepatan membaca dab pemahaman isi bacaan.
Ikhwal
pemahaman dan kecepatan dalam membaca ini cukup menarik untuk disismak.
Menurut, Cristine Nuttal (1989) pemahaman membaca seorang itu pada dasarnya
akan berbanding lurus dengan kecepatannya. Artinya, semakin cepat seseorang
melakukan aktivitas membaca, maka akan semakin tinggi pula tingkat
pemahamannya. Begitupun sebaliknya. Sungguh tampak merupakan sebuah pernyataan
yang kontrovesial. Akan tetapi, memang begitulah kenyataannya berdasarkan
hasil-hasil penelitian yang dia lakukan.
Tingkat
kecepatan membaca diukur dengan menghitung banyaknya data yang dapat dibaca
setiap detik, sedangkan tingkat pemahaman isi wacana ditentukan dengan
menghitung besarnya presentase jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan
isi wacana. Dengan demikian membaca cepat dan efisien bukan hanya cepat, tetapi
njuga harus memperhatikan unsur pemahaman.
Menurut
Tampubolon (1987 : 211) pembaca yang efektif dan efisien merupakan pembaca yang
efisien.ia harus dapat mengatur kecepatan dan mengharmoniskan antara strategi membaca
(teknik,metode dan daya membaca) juga kondisi baca (tujuan membaca,informasi
fokus,dan materi bacaan).
Membaca
cepat juga bertujuan untuk melatih kita mencari inti pokok dalam suatu bacaan
yang kita baca. Agar seseorang bisa menerapkan membaca cepat dan efisien
ini,maka dia harus banyak belajar.
No comments:
Post a Comment