Pages

Saturday, July 7, 2012

Makalah: Teori belajar sebagai landasan PAI


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
   Manusia adalah makhluk individu dan makhluk social. Dalam hubungan   dengan manusia sebagai makhluk social, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak lepas dari individu lainnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ketidak terbatasannya akal dan keinginan manusia, untuk itu perlu dipahami secara benar mengenai pengertian proses dan interaksi belajar. Belajar dan mengajar adalah dua kegiatan yang tunggal tapi memang memiliki makna yang berbeda. Belajr diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku karena hasil dari pengalaman yan diperoleh. Sedangkan mengajar adalah kegiatan menyediakan kondisi yang merangsang serta mengarahkan kegiatan belajar siswa/ subjek belajar untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang dapat membawa perubahan serta kesadaran diri sebagai pribadi.


B. Rumusan Masalah
1.      apa pengertian teori belajar sebagai landasan pembelajaran PAI?
2.      Bagaimana teori belajar sebagai landasan pembelajaran PAI?
3.      Bagaimana aplikasi teori belajar sebagai landasan pembelajaran PAI?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Teori Belajar Sebagai Landasan Pembelajaran PAI
    Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat sangat tergantung pada proses belajar yang di alami siswa, baik ketika berada disekolah maupun dilingkungan rumah (keluarganya sendiri).
          Oleh karenanya pemagaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak di perlukan oleh para pendidik. Berdasarkan suatu teori balajar, suatu pembelajaran diharapakan dapat lebih meningkatkan perolehan peserta didik sebagai hasil belajar (Trianto, 2007: 12). Teori belajar juga dapat di pahami sebagai prinsip umum atau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta dan penemuan yang terkait dengan peristiwa belajar khususnya dalam pembelajaran PAI.

B. Teori Belajar Sebagai Landasan Pembelajaran PAI
                 Teori belajar yang dipakai sebagai landasan pembelajaran PAI adalah sebagai berikut:
  1. teori Behaviorisme.
     Behaviorisme merupakan salah satu pendekatan untuk memahami perilaku individu. Behaviorisme memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih reflex-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organism sebagai pengaruh lingkungan. Behavorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behavorisme hannya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh factor-faktor lingkungan.
                  Beberapa teori yang termasuk kategori aliran behaviorisme adalah koneksionisme, pembiasaan klasik (classical conditioning), pembiasaan perilaku respons (operant conditioning) dan social Learning.

  a. Teori Thorndike : Koneksionisme atau Bond-Psychology (1874-1949).
               Thorndike  adalah salah seorang tokoh dalam lapangan psikologi pendidikan yang benar pengaruhnya. Alam tulisannya yang mula-mula sekali Thorndike berpendapat, bahwa yang menjadi dasar belajar itu ialah asosiasi anatara kesan panca indra (sense impression) dengan implus untuk bertindak (impulse to action). Menurut teori ini belajar adalah proses pembentukan asosiasi antara yang sudah diketahui dengan yang baru.
  b. Ivan Petrovich Pavlov : pavlovianisme: (classical Conditioning) (1849-1936).
              Teori pembiasaan klasik (classical Conditioning) ini berkembang berdasarkan hasil ekspermen yang dilakukan oleh Ivan Pavlov (1849-1936) sebagaimana telah diuraikan diawal. Seperti halnya dengan Thorndike, Pavlov dan Watson yang menjadi tokoh teori ini juga percaya bahwa belajar pada hewan memiliki prinsip yang sama dengan manusia. Belajar atau pembentukan perilaku perlu dibantu dengan kondisi tertentu (Sanjaya, 2006 : 115).
  c. Teori Skinner. Operan Coditoning.
               Seperti Pavlov dan Watson, Skinner juga memikirkan tingkah laku sebagai hubungan antara perangsan dan respin, tetapi berbeda debgan kedua tokoh tersebut, yang terdahulu itu. Skinner membuat perincian lebih jauh. Skinner menganggap Reward dan reinforcement merupakan factor penting dalam belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal, mengontrol tinghkahlaku. Pada teori ini guru member penghargaan, hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan operant conditioning. Operant conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku operant yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat diulang kembali atua menghilang sesuai keinginan.
  d. Social Learning menurut Albert Bandura
              teori belajar sosil atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah teori belajar yang relative masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar yang lainnya. Berbeda dengan penganut behaviorisme lainnya, bandura memandang perilaku individu tidak semata-mata reflex otomatis atau stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif indivu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang di pelajari individu terutama dalam belajar social dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku social mana yang perlu dilakukan.
  2.Teori Humanuistik
                Beberapa teori yang termasuk kategori aliran humanuistik adalah:
      a.Arthur Combs (1912-1999)
                      meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar yang sering digunakan. Belajar terjadi bilah mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisah memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka.untuk itu guru harus memahami perilaku siswa dengan mencoba memehami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin meruba perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa.
     b. Abraham Maslow
           Abraham Maslow sebagaipelopor aliran psikologi humanistic. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hiararchy of Needs (Hirarki Kebutuhan. Menurut maslow, manusia termotifasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkat atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri).
     c. Carl Rogers
                 Carl Ransom Rogers dilahirkan di Oak Park, Illinois, pada tahun 1902 dan wafat di Lajolla,California, pada tahun 1987. Carl Rogers adalah seorang ahli psikolog humanistic yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan therapist) dalam membantu individu dalam mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers meyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas therapist hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar. Menurut Rogers, teknik-teknik assessment dan pendapat para therapist bukanlah hal yang penting dalam melakukan treatmen kepada klien.
3, Teori Belajar Kognitif menurut Piaget
            Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran konstruktifisme.salah satu sumbangan pemikiran yang banyak digunakan sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kognitif indifidu, yaitu teori tentang tahapan perkembangan individu. Menurut Piaget bahwa perkembangan individu meliputi empat tahap yaitu: (1) sensori motor, (2) pre operational, (3) concrete operational dan (4) formal operational. Pemikiran lain dari Piaget tentang proses kontruksi pengetahuan individu yaitu asimilasi dan akomodasi di kemukakannya pula, bahwa belajar akan lebih berhasil apabilah disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif perkembangan peserta didik.
 4. Teori Belajar Gestalt
          Gestalt berasal dari bahasajerman yang mempunyai padanan arti sebagai “bentuk atau konfigurasi”. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa objek atau peristiwa tersebut akan dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasikan.
C.Aplikasi Teori Belajar Sebagai Landasan Pembelajaran PAI
               Perkembangan teori belajar cukup pesat. Berikut ini adalah teori belajar dan aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran.

    1,Aplikasi Teori Behaviorisme
                      Belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Perubahan prilaku dapat terwujut sesuatu yang kongkret atau yang non kongkret, berlangsung secara mekanik memerlukan penguatan. Aplikasi teori belajar behaviorisme dalam pembelajaran, tergantung dari beberapa hal seperti tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik siswa, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
       Aplikasi teori belajar behaviorisme menurut tokoh-tokoh lain:
          a. aplikasi teori Pavlov
          b. aplikasi teori thorndike
          c. aplikasi teori skinner.





    

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
       Dari uraian diatas dapat disimpulkan bawha:
             Teori belajar humanisme, Behaviorisme, Piaget dan Gestalt masing-masing memiliki ciri khas. Teori belajar humanisme berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang perilakunya bukan sudutpandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka. Sedangkan teori belajar behavioristik merupakan proses perubahan tingka laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus dengan respons yang menyebapkan siswa mempunyai pengalaman baru.
B. SARAN
         Untuk lebih meningkatkan Pentingnya landasan teori dalam proses belajar dan pembelajaran maka saya mengajukan saran,pemagaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak diperlukan olrh para pendidik.


DAFTAR PUSTAKA
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta: 2005.
Darson, Max., Belajar dan Pembelajaran. Semarang:IKIP Semarang Press. 2001.
Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara: 2007.
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar Rajawali Press, Jakarta: 2009.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Sebuah Pendekatan Baru. Rosda. Bandung: 1997.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Rineke Cipta.Jakarta:2003
Sobry sutikno, Belajar dan Pembelajaran, Prospect. Bandung.2009.
Sumadi Suryabrata, Psykologi Pendidikan, Rajawali Pers. Jakarta : 2008

No comments:

Post a Comment