IKLAN TELEVISI
Televisi merupakan media audiovisual
yang canggih. Dengan menggunakan dua elemen kekuatan sekaligus yaitu audio dan
visual menjadikan televisi sebagai media promosi yang sangat mahal. Sebuah
tayangan 60 detik saja akan dapat disaksikan serentak oleh puluhan juta bahkan
ratusan ribuan juta pasang mata di seluruh dunia.
Program di televisi memiliki
kekhasan tertentu yang mempengaruhi pemirsanya. Dengan demikian , pemirsa
terbagi pada program televisi yang disukainya. Misalnya, acara film anak-anak
pada pagi dan petang hari menjangkau khalayak anak-anak. Acara memasak,
sinetron, dan kesehatan menjangkau ibu-ibu rumah tangga. Dan acara diskusi
politik, berita, film-film detektif menjangkau para pria berpendidikan.
Yang jelas media televisi merupakan media audiovisual
sehingga estetika yang dituntut menyangkut indra pendengaran dan penglihatan.
Untuk itu copywriting untuk iklan televisi memiliki
karakteristik tertentu.
KARAKTERISASI IKLAN TELEVISI
Televisi merupakan media audiovisual
sehingga penonton dapat melihat produk yang diiklankan di televisi secara
maksimal. Dengan demikian, iklan di televisi mempunyai karakteristik sebagi
berikut.
1. Pesan dari
produk dapat dikomunikasikan secara total, yaitu audio, visual, dan gerak. Hal
ini mampu menciptakan kelenturan bagi pekerja kreatif untuk mengkombinasikan
gerakan, kecantikan, suara, warna, drama, humor, dan lain-lain.
2.
Iklan di televisi memiliki sarana
paling lengkap untuk eksekusi
3.
Iklan ditayangkan secara sekelebat.
4. Simaklah
iklan televisi berikut ini. Unsur audio, visual, dan gerak digunakan secara
maksimal dalam iklan tersebut. Selain itu, jika tidak di ulang kita mungkin
tidak begitu mengerti iklan tersebut. Apalagi jika kita menontonnya sambil
lalu. Itulah karakeristik iklan di televisi: hanya sekelebat ditayangkan. Untuk
itu, iklan di televisi di ulang berkali-kali.
Rancangan untuk iklan di media ini,
disamping memuat pesan iklan yang verbal untuk diperdengarkan, juga memuat
visual (gambar) untuk diperlihatkan kepada pemirsa. Oleh karena itu, rancangan
iklan televisi, memuat:
1.
Script yang
terdiri dari dua kolom.
a.
Satu kolom sebelah kiri dibuat untuk
melukiskan rentetan adegan.
b.
Kolom kiri ini disebut dengan judul
visual atau video.
c.
Kolom sebelah kanan dibuat untuk
menjelaskan suara apa saja yangharus atau akan terdengar pada saat visual
ditampilkan.
d.
Script ini
merupakan panduan untuk membuat storyboard.
2.
Gambar
Gambar yang ditampilkan produk yang
ditawarkan, gambar orang, kartun, maupun adegan lain sesuai dengan jalannya
cerita yang tertera dalam script.
Rancangan iklan televisi yang memuat script dan
gambar inilah yang disebut dengan storyboard. Stor board ini
merupakan panduan bagi film director atau sutradara pada saat
shooting dilaksanakan. Gambar-gambar dalam storyboard menggambarkan
lajur visual dalam script. Sedangkan teks (yang dalam storyboard biasanya
ditulis di bawah atau disamping gambar) melukiskan kolom atau lajur
audio/sound dalamscript.
Menulis script sebaiknya jangan
terlalu rinci dalam hal teknik pengambilan gambar, agar tidak membatasi
kebebasan sutradara atau kameraman dalam melakukan pengambilan gambar.
Gambar-gambar yang ada pada storyboard hanyalah key
frames (gambar utama dari serangkaian adegan)
Dalam satu detik, film bergerak
terdiri dari 24 -25 frame. Tidak mungkinstrory board dibuat untuk
memenuhi tuntutan tersebut. Jumlah 24-25 frame tersebut disebut kecepatan
normal untuk mata manusia. Bila kurang dari jumlah tersebut, hasil filmnya akan
menjadi film berkecepatan lamban (slow motion). Jika
kebetulan copywriter memang menguasai bidang kamera, sebaiknya
dibicarakan secara lisan dengan sutradara.
Memang
idealnya, seorang copywriter iklan televisi — mengenal atau
mempelajari bagaimana membuat film. Dia harus tahu teknik dasar menggunakan
kamera (termasuk istilah-istilahnya) agar mampu meningkatkan kreativitas dalam
menciptakan film iklan. Kecuali itu, pengetahuan ini diperlukan agar nantinya
ketika storyboard itu diproduksi, ia dapat mengerti penjelasan
dari sutradara dan biasa berkomunikasi dengan kameraman di lapangan. Bahkan
sampai hasilshooting itu diedit, ia mampu berdiskusi dengan editor
film.
No comments:
Post a Comment