Pages

Wednesday, July 4, 2012

Mencari Struktur Fisik dalam puisi “alamat maut” Karya iriyanto ibrahim


Puisi
Alamat Maut
Karya Iriyanto Ibrahim
Kaupun tak akan melihat pantai itu dari jendela
meski dengan bibir bergetar
dengan mata nanar
terlalu singkat sebagai derita
namun,teramat panjang sebagai duka

ada nada pilu tersendat
dasar laut yang menandai maut
dan lambaian penghabisan yang luput dari ingatan
lebih dalam dari segala alasan


kata yang tak dapat dipadankan dengan kelam
dengan seribu malam yang mendekam
atau deras arus yang mengancam
pilu yang dalam dan suram

kau hanya dapat menabur bunga dari jendela
dan ombak akan terus menuju pantai
sementara dilangit
awan kelabu bukan miliknya lagi
Struktur Fisik Puisi Alamat Maut

1. Diksi (pemilihan kata)
            Diksi adalah pilihan dan penggunaan kata secara tepat guna mewakili pikiran dan perasaan yang dinyatakan dalam suatu ungkapan.
            Adapun diksi dalam puisi “Alamat Maut” karya Irianto Ibrahim ini yaitu semua larik dalam puisi itu, akan tetapi yang paling mendasar dalam puisi ini ada pada bait kedua yang larik-lariknya /ada nada pilu tersendat/dasar laut yang menandai maut/dan lambaian penghabisan yang luput dari ingatan/lebih dalam dari segala alasan/.
            Dalam bait ini mewakili bait-bait yang lainnya yang menunjukan bahwa ada kesedihan yag di rasakan seseorang pada saat maut akan menjemputnya dan ia akan melupakan semua yang ia berbuat di dunia ddan dia juga hanya bisa pasrah karena tidak bisa mengelak lagi untuk kembali kepada-Nya.
2. Kata Kongkrit
            Kata kongkrit adalah kata-kata yang nyata dalam sebuah ungkapan. Adapun kata kongkrit dalam puisi “ Alamat Maut “ karya Iirianto Ibrahim ini yaitu terdapat pada bait terakhir pada larik/ombak akan terus menuju pantai / saya  menyebutnya kata kongkrit pada larik ini karena ada dasarnya ombak itu selalu menuju pantai.
3. Imaji
            Imaji adalah khyalan tetapi dalam puisi adalah citraan atau  indra. Citraan atau indra terbagi menjadi 5 yaitu Indra penglihatan(visual), Indra peraba, Indra pendengar(audio), Indra perasa, dan Indra pencium.
            Dalam puisi “ Alamat maut “ karya Iirianto Ibrahim ini yaitu indra penglihatan  yang terdapat pada bait pertama larik / kaupun tak akan melihat pantai itu dari jendela / dan indra perasa yang terdapat pada bait pertama larik / meski dengan bibir bergetar / mata nanar/ terlalu saingkat sebagai derita / namun, teramat panjang sebagai duka / dan pada bait kedua larik / ada nada pilu tersendat / serta bait ketiga larik / pilu yang duram dan suram.

4. Gaya Bahasa
            Gaya bahasa adalah pernyataan bahasa seseorang yang secara sadar atau tidak di maksudkan untuk menggugah atau memikat perhatian seseorang dengan maksud tertentu.
            Adapun Gaya bahasa atau majas yang terdapat dalam puisi “ Alamat Maut “ Karya Iirianto Ibrahaim ini adalah gaya bahasa perabel yaitu gaya bahasa perbandingan dengan mempergunakan  perumpamaan dalam hidup. Biasanya   gaya bahasa ini terkandung di dalam seluruh isi karangan.
Dalam penyajiannya pengarang mengajak pembaca untuk  membandingkan suasana dalam cerita dengan kehidupan yang sebenarnya begitu pula dengan puisi ini pengarang memberikan kita gambaran tentang perasaan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut.

No comments:

Post a Comment